SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN SUNGAI PINANG, SAMARINDA
Abstract
ABSTRAK
Kerusakan lingkungan hidup Kota Samarinda menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan dinas terkait, terutama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda. Permasalahan yang sering terjadi pada musim hujan adalah banjir dan tanah longsor. Masyarakat kurang informasi tentang penyebab, upaya pencegahan dan perlindungan diri dari bencana. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi dan pendampingan pencegahan kerusakan lingkungan di Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. Metode yang digunakan adalah pengarahan untuk memberi informasi daerah Kecamatan Sungai Pinang yang rawan bencana longsor dan banjir. Pelaksanaan diskusi dengan memaparkan laporan per kelurahan di Kecamatan Sungai Pinang. Permasalahan yang disampaikan setiap kelurahan menjadi bahan pertimbangan pihak DLH Kota Samarinda bersama pihak terkait untuk mengatasinya. Kegiatan ini bermitra dengan Dosen Prodi D3 Kesehatan Lingkungan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Hasil kegiatan yaitu Kelurahan Mugirejo rawan longsor karena daerah bertebing, padat pemukiman rumah dan banjir saat musim hujan, masyarakat belum memahami kondisi lahan yang cocok untuk membangun rumah. Kelurahan Sungai Pinang Dalam, masyarakat maupun pengusaha melakukan pembangunan kurang memperhatikan kondisi lahan. Kelurahan Bandara rawan banjir saat musim hujan karena gorong-gorong buntu penuh sampah, sedimen dan tertutup, begitu juga dengan Kelurahan Bandara dan Gunung lingai. Perlu adanya koordinasi di tingkat RT, Kelurahan, Kecamatan sampai ke Dinas terkait untuk mensosialisasikan lahan kritis, rawan longsor, pengelolaan sampah dan drainase bersih.
Kata kunci: kerusakan lingkungan; longsor; banjir; pengelolaan sampah.
ABSTRACT
Environmental degradation in Samarinda is a special concern for the government and related agencies, especially Department of Environment Samarinda City. Problems that often occur in the rainy season are floods and landslides. The community lacks information of causes and prevention and self protection efforts from disasters. The purpose of this community service activity is to carry out socialization and assistance to prevent environmental degradation in Sungai Pinang District, Samarinda. Methode used is directives to provide information on areas of Sungai Pinang District which are prone to landslides and floods. Implementation of the discussion by presenting reports per Village in Sungai Pinang District. The problems presented by each Village are considered by Department of Environment Samarinda City together with related parties to solved the problems. This activity is partnership with a lecturer in Diploma Environmental Health, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Result of the activity are Mugirejo Village is prone to landslides because the are is rocky, densely populated with houses and floods during the rainy season, people do not understand the conditions of land suitable for building houses. Sungai Pinang Dalam Village, the community and businessman ignore land condition. Bandara Village is prone flooding during the rainy season because the culverts are clogged with garbage, sediment and clogged, as same as with Bandara and Gunung lingai. There needs coordination between official in district, subdistrict and Government to socialize critical land, prone landslides, waste management and clean drainage.
Keywords: environmental degradation; landslide; flood; waste management.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwafi Ridho Subarkah. (2018). Analisis Wacana Lingkungan dalam Debat Politik Kandidat Pilgub Kalimantan Timur Tahun 2018. Community, 4(2), 140–154.
Badan Pusat Statistik, K. S. (2021). Kecamatan Sungai Pinang dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota Samarinda.
Keputusan Walikota Samarinda No. 660/210/HK-KS/III/2013 tentang Pembentukan Pos Pengaduan Lingkungan Hidup Kota Samarinda.
Mulyani, D. D. W. I., Ekonomi, F., & Timur, J. (2019). Implementasi Program Corporate Social Responsibility ( Csr ) Dalam Pemberdayaan. EJournal Administrasi Bisnis, 7(4).
Sartika, D. (2019). Pengelolaan Banjir Di Kota Samarinda Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sumur Biopori. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 14(14), 63–76.
Sulaiman, M. E., Setiawan, H., Jalil, M., Purwadi, F., S, C. A., Brata, A. W., & Jufda, A. S. (2020). Analisis Penyebab Banjir di Kota Samarinda. Jurnal Geografi Gea, 20(1), 39–43. https://doi.org/10.17509/gea.v20i1.22021
Suryadi, N. (2020). Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Banjir Di Kota Samarinda. EJournal Ilmu Pemerintahan, 2020(2), 425–436.
Utami, S., Ekasari, K., & Saputra, R. M. (2021). Penggunaan AHP guna penentuan prioritas penanganan permukiman tangguh bencana longsor. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 4(2), 498–512. https://doi.org/10.36813/jplb.4.2.498-512
UU RI No. 32, U. R. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU Republik Indonesia. https://doi.org/10.1038/132817a0
Warsilan, W. (2019). Dampak Perubahan Guna Lahan Terhadap Kemampuan Resapan Air (Kasus: Kota Samarinda). Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 15(1), 70. https://doi.org/10.14710/pwk.v15i1.20713
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6083
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: