PEMBINAAN KADER DALAM ASUHAN MANDIRI TOGA DI BENDEGA
Abstract
Primary Health Care (PHC) adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan. PHC bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi. Salah satu peran keluarga dalam PHC yaitu TOGA dalam apotek hidup sebagai bahan baku utama dalam manajemen pencegahan dan penanganan penyakit termasuk yang berhubungan dengan gejala COVID-19. Kader Posyandu yang sehari-harinya berinteraksi dalam mendampingi ibu dalam membangun kesehatan keluarga juga menjadi sosok yang berperan dalam program asuhan mandiri keluarga yang telah dicanangkan pemerintah dalam perwujudan PHC tersebut. T
ABSTRAK
Primary Health Care (PHC) adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan. PHC bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi. Salah satu peran keluarga dalam PHC yaitu TOGA dalam apotek hidup sebagai bahan baku utama dalam manajemen pencegahan dan penanganan penyakit termasuk yang berhubungan dengan gejala COVID-19. Kader Posyandu yang sehari-harinya berinteraksi dalam mendampingi ibu dalam membangun kesehatan keluarga juga menjadi sosok yang berperan dalam program asuhan mandiri keluarga yang telah dicanangkan pemerintah dalam perwujudan PHC tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah untuk melakukan perekrutan kader TOGA pada mitra, sosialisasi tupoksi kader serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah jenis TOGA yang secara ilmiah berfungsi mencegah COVID-19. Metode pelaksanaan: survei lokasi, pengurusan izin, penyuluhan, sosialisasi teknik pengolahan tanaman TOGA, evaluasi kegiatan, dokumentasi dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring. Dari hasil kegiatan, telah dibentuk suatu wadah kader TOGA di lingkungan Bendega yang berfungsi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan primer di lingkungan Bendega melalui pengembangan tanaman obat keluarga.
Kata kunci: bendega; covid-19; kader, TOGA.
ABSTRACT
Primary Health Care (PHC) is an individual, family, or community's first contact with the health care system. PHC aims to increase public access to quality health services. In Indonesia, PHC has 3 (three) main strategies, namely multisectoral cooperation, community participation, and application of technology. One of the roles of the family in PHC is TOGA in living pharmacies as the main raw material in the management of prevention and treatment of diseases, including those related to the symptoms of COVID-19. Posyandu cadres who interact daily in assisting mothers in building family health are also figures who play a role in the family self-care program that has been launched by the government in the realization of the PHC. The purpose of this community service activity is to recruit TOGA cadres to partners, socialize the main tasks of cadres and increase the knowledge and skills of partners in processing TOGA types which scientifically function to prevent COVID-19. Methods of implementation: site survey, permit processing, counseling, socialization of TOGA plant processing techniques, evaluation of activities, documentation and reporting. Activities are carried out online and offline. From the results of the activity, a TOGA cadre forum has been established in the Bendega environment which functions in developing primary health services in the Bendega environment through the development of family medicinal plants.
Keywords: bendega; covid-19; cadre; TOGA.
ujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah untuk melakukan perekrutan kader TOGA pada mitra, sosialisasi tupoksi kader serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah jenis TOGA yang secara ilmiah berfungsi mencegah COVID-19. Metode pelaksanaan: survei lokasi, pengurusan izin, penyuluhan, sosialisasi teknik pengolahan tanaman TOGA, evaluasi kegiatan, dokumentasi dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring. Dari hasil kegiatan, telah dibentuk suatu wadah kader TOGA di lingkungan Bendega yang berfungsi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan primer di lingkungan Bendega melalui pengembangan tanaman obat keluarga.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditama, T. Y. (2014). Jamu dan kesehatan. http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/141/1/E-BOOK%20(JAMU&KESEHATAN).pdf. [Diakses 22 Oktober 2021].
Bakti, Iriana, Evie Ariadne Shinta Dewi, Rosnandar Romli, and Heru Ryanto Budiana. 2015. “Analisis Faktor Personal Pada Sumber Komunikasi Dalam Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga Di Jawa Barat.” Jurnal Kajian Komunikasi 3(2):133–39.
Dwisatyadini M. Pemanfaatan tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif. Optimalisasi Peran sains dan teknologi untuk mewujudkan Smart City. Universitas Terbuka. Banten-Indonesia. 2010; 237–270.
Ifroh, R. H. (2020, December). Peran Kader Posyandu Dalam Pemanfaatan dan Sosialisasi Toga di Masa Pandemi Covid-19. In Seminar Nasional Lahan Suboptimal (No. 1, pp. 880888).
Kemenkes RI. Permenkes No 9 tahun 2016 tentang upaya pengembangan keshatan tradisional melalui asuhan mandiri pemanfaatan tanaman obat keluarga dan keterampilan 2004–2006. Kemenkes RI. 2016 Jakarta.
Marriott, S., C. Palmer, and P. Lelliott. 2000. “Disseminating Healthcare Information: Getting the Message Across.” Quality in Health Care 9(1):58–62.
Triandini, I. G. A. A. H., Isviyanti, I., Gumangsari, N. M. G., & Hidayati, D. (2020). Sosialisasi Budidaya Toga Di Lahan Terbatas Dengan Vertical Garden Untuk Menunjang Primary Health Care Dalam Upaya Pencegahan COVID-19 Di Lingkungan Bendega. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 594-600.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6266
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: