Exploitation Of Sabbe Sarong In West Nusa Tenggara In Triggering The Economy During The Pandemic

Novi Yanti Sandra Dewi, Mel dina, Jayyyid Sulaiman, Sulaiman Arsyad

Abstract


Abstract: Sabbe sarong is a typical weaving of bugis tribe that has long lived and developed until it is known as a typical handicraft of Tanjung Luar. Because it has been attached and become their trademark, usually this sarong is used instead of a hood. Which, they usually make this sarong in their spare time while waiting for their husbands to go back to sea. However, after this pandemic comes will certainly have an impact on the main livelihood of the people of Tanjung Luar as a fisherman. Therefore, if an action is taken that will have a positive impact on human resources and the region, it will definitely benefit all parties. Therefore, the role of Sabbe Sarong needs to be developed so that regional MSMEs can be applied even in this Pandemic condition. The purpose of this study is to examine more deeply about the exploitation of sabbe holsters in West Lombok so as to improve the economy of the people of the pendemi period, with the method used is qualitative method.

Abstrak: Sarung Sabbe merupakan tenunan khas suku bugis yang telah lama hidup dan berkembang hingga dikenal sebagai kerajinan khas Tanjung Luar. Karena telah melekat dan menjadi ciri khas mereka, biasanya sarung ini digunakan sebagai pengganti tudung kepala.Yang mana, mereka biasanya membuat sarung ini di waktu senggang sambil menunggu suami mereka balik melaut. Akan tetapi, setelah pandemi ini datang tentu akan berdampak pada mata pencaharian utama penduduk Tanjung Luar sebagai seorang Nelayan. Untuk itu, jika dilakukan suatu tindakan yang akan berdampak positif terhadap Sumber Daya Manusia dan daerah, pasti akan menguntungkan segala pihak. Oleh sebab itu, peranan Sarung Sabbe ini perlu dikembangkan sehingga  UMKM  daerah  dapat  terapkan  walaupun  dalam  kondisi Pandemi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih 

Abstract: Sabbe sarong is a typical weaving of bugis tribe that has long lived and developed until it is known as a typical handicraft of Tanjung Luar. Because it has been attached and become their trademark, usually this sarong is used instead of a hood. Which, they usually make this sarong in their spare time while waiting for their husbands to go back to sea. However, after this pandemic comes will certainly have an impact on the main livelihood of the people of Tanjung Luar as a fisherman. Therefore, if an action is taken that will have a positive impact on human resources and the region, it will definitely benefit all parties. Therefore, the role of Sabbe Sarong needs to be developed so that regional MSMEs can be applied even in this Pandemic condition. The purpose of this study is to examine more deeply about the exploitation of sabbe holsters in West Lombok so as to improve the economy of the people of the pendemi period, with the method used is qualitative method.

Abstrak: Sarung Sabbe merupakan tenunan khas suku bugis yang telah lama hidup dan berkembang hingga dikenal sebagai kerajinan khas Tanjung Luar. Karena telah melekat dan menjadi ciri khas mereka, biasanya sarung ini digunakan sebagai pengganti tudung kepala.Yang mana, mereka biasanya membuat sarung ini di waktu senggang sambil menunggu suami mereka balik melaut. Akan tetapi, setelah pandemi ini datang tentu akan berdampak pada mata pencaharian utama penduduk Tanjung Luar sebagai seorang Nelayan. Untuk itu, jika dilakukan suatu tindakan yang akan berdampak positif terhadap Sumber Daya Manusia dan daerah, pasti akan menguntungkan segala pihak. Oleh sebab itu, peranan Sarung Sabbe ini perlu dikembangkan sehingga  UMKM  daerah  dapat  terapkan  walaupun  dalam  kondisi Pandemi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih


Keywords


Sabbe Sarong; Economic; Pendemi

Full Text:

PDF

References


Awwabin, Salma (2021), “Metode Penelitian Kualitatif”, tersedia di https://penerbitdeepublish.com/metode-penelitian-kualitatif/, diakses pada 06 Juli 2021,Pukul 11.13 WITA.

Fadli, Ahmad (2021), “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Umkm Di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara”, Tersedia di file:///C:/Users/ACER%20-%20AC/Downloads/Documents/COVER- BAB%20III_2.pdf, diakses pada 07 Juli 2021, Pukul 21.49 WITA.

Kompasiana (2015), “Keahliana, pengetahuan dan bakat”,Tersedia di https://www.kompasiana.com/ilham.permadi/550061c3a333117f73510b4a/keahlian- pengetahuan-dan-bakat, diakses pada 15 Juli 2021, pada pukul 08.20 WITA.

NTB , Diskominpotik. 2021. “Gubernur Dr. Zul membangun industrialisasi di tengah pandemi”, https://www.ntbprov.go.id/post/program-unggulan/gubernur-dr-zul- membangun-industrialisasi-di-tengah-pandemi-covid-19, diakses pada 26 Mei 2021

pukul 20.20 WITA.

Today , Lombok (2020), “tak temukan wajah tanjung luar tempo doeloe” Tersedia di https://lomboktoday.co.id/2020/09/24/tak-temukan-wajah-tanjung-luar-tempo-doeloe- wisatawan-kecewa-1305.html, diakses pada 16 Juni 2021 pukul 20.40 WITA.

Unairnews (2021), “Dampak pandemi covid 19 pada sektor perikanan nasional”,Tersedia di http://news.unair.ac.id/2021/07/01/dampak-pandemi-covid-19-pada-sektor-perikanan- nasional/, diakses pada 15 Juli 2021, pukul 08.46 WITA.

Wisata Indonesia, GPS (2020) “Kain Tenun Lipa Sabbe Sulawesi Selatan”, Tersedia di https://gpswisataindonesia.info/kain-tenun-lipa-sabbe-sulawesi-selatan/, diakses pada 07 Juli 2021, Pukul 21.33 WITA.




DOI: https://doi.org/10.31764/jseit.v1i2.8281

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Novi Yanti Sandra Dewi, Mel dina, Jayyyid Sulaiman, Sulaiman Arsyad

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jseit
Email: [email protected] || WA: +62 819-0691-8915
Universitas Muhammadiyah Mataram
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115, Indonesia.