Uji Sitoksisitas, Fitokimia Kualitatif, dan Antibakteri pada Lima Genotipe Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb)
Abstract
Abstract: Curcuma aeruginosa Roxb. is one of the most widespread medicinal plants in Southeast Asia, one of which is Indonesia. The purpose of this study was to determine the phytochemical content, antibacterial activity against Escherichia coli, and the level of cytoxicity in the rhizome of C. aeruginosa from five different genotypes. The maceration technique was utilized to extract samples. Using qualitative techniques, the presence of secondary metabolites in the sample extract was assessed. While the extract's cytotoxicity was verified using the brine shrimp lethality test, its antibacterial activity against E. coli was determined using the disc diffusion method. The qualitative phytochemical analysis revealed that the five rhizome genotypes included triterpenoids but lacked phenols, quinones, and alkaloids. Increasing the concentration of extract samples increased the lethality against Artemia salina shrimp larvae, but resulted in an LC50 value high enough to render it cytotoxically ineffective. Compared to the positive control, the antibacterial activity test resulted in a very tiny diameter of the clear zone, indicating that the C. aeruginosa had limited antibacterial activity against E. coli.
Abstrak: Temu hitam termasuk ke dalam salah satu tanaman obat yang tersebar luas di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan fitokimia, aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli, dan tingkat toksisitas pada rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dari lima genotipe yang berbeda. Ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi. Ekstrak sampel ditentukan adanya senyawa metabolit sekunder dengan metode kualitatif. Sementara sitotoksisitas ekstrak ditentukan dengan metode brine brine shrimp lethality test, sementara untuk antibakteri terhadap E. coli dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia kualitatif menunjukkan kelima genotipe rimpang temu hitam mengandung triterpenoid dan tidak mengandung fenol, kuinon serta alkaloid. Peningkatan konsentrasi sampel temu hitam meningkatkan daya bunuh terhadap larva udang Artemia salina, namun menghasilkan nilai LC50 yang cukup tinggi sehingga memiliki sitotoksisitas yang rendah. Uji aktivitas antibakteri menghasilkan diameter zona bening yang sangat kecil dibandingkan kontrol positifnya, dengan demikian rimpang temu hitam memiliki aktivitas antibakteri pada E. coli yang rendah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, S, Ruslan, Wiraningtyas, A. (2016). Skrining Fitokimia Tanaman Obat di Kabupaten Bima. Cakra Kimia, 4(1), 71-76.
Fitria, A, Seno, D. S. H, Prisoeryanto, B. P, Najmah, Nurcholis, W. (2022). Cytotoxic Activity of Volatile Compounds in Cymbopogon nardus’ Essential Oils. Jurnal Sains dan Teknologi, 5(2), 90-100.
Handayani, S. N, Purwanti, A, Windasari, Ardian, M. N. (2020). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L.). Walisongo Journal of Chemistry, 3(2), 66–70. DOI:10.21580/wjc.v3i2.6119.
Harborne, H. (1987). Metode Fitokimia. Bandung: ITB.
Kurniawan, H, Ropiqa, M. (2021). Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm.f.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 3(2), 52-62.
Kemenkes RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mariyah, Y. (2020). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kesambi (Schleichera oleosa (Lour.) Oken) dengan Pelarut Metanol [skripsi]. http://etheses.uin-malang.ac.id/24086/1/16620051.pdf
Mustariani, B. A. A, Izuddin, A, Hasyim, D. M, Batubara, I. (2017). Uji Toksisitas dan Aktivitas Antimakan Ekstrak Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb). Jurnal Farmasetis, 6(1), 1–8.
Ningsih, A., Subehan, & Djide, M. N. (2013). Potensi Antimikroba Dan Analisis Spektroskopi Isolat Aktif Ekstrak n-Heksan Daun Sungkai (Peronema canescens.Jack) Terhadap Beberapa Mikroba Uji [tesis]. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/7525bb97eeeac033efca9bf37ac523ba.pdf
Permatasari, C. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta Uji Toksisitas Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Hasil Sonikasi [skripsi]. http://etheses.uin-malang.ac.id/28227/
Prayoga, E. (2013). Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dengan Metode Difusi Disk dan Sumuran Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus [skripsi]. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26368/1/EKO%20PRAYOGA-fkik.pdf
Puspasari, S, Nurhamidah, Amir, H. (2020). Uji Sitotoksik dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pandan Laut (Pandanus odorifer) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Alotrop, 4(1), 42–50. DOI:10.33369/atp.v4i1.13708.
Sari, A. M, Cikta, E. V. (2016). Ekstraksi Flavonoid dari Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) dan Aplikasinya pada Sabun Transparan. Konversi, 1(1), 15-22. DOI: 10.24853/konversi.5.1.17-23.
Setiadi, A, Khumaida, N, Ardie, S. W. (2017). Keragaman Beberapa Aksesi Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) Berdasarkan Karakter Morfologi. Jurnal Agronomi Indonesia, 45(1), 71–78. DOI:10.24831/jai.v45i1.13773.
Siadi, K. (2012). Ekstrak Bungkil Biji Jarak Pagar Jatropha curcas sebagai Biopestisida yang Efektif dengan Penambahan Larutan NaCl. Jurnal MIPA, 35(1), 77-83.
Zulfiah, Megawati, Herman, Lau, S. H. A, Hasyim, M. F, Murniati, Roosevelt, A, Kadang, Y, Izza, N, Patandung, G. (2020). uji Toksisitas Ekstrak Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) Terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 6(1), 44–49. DOI:10.36060/jfs.v6i1.67.
DOI: https://doi.org/10.31764/justek.v6i1.12303
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JUSTEK Official: