Makna Waduk Sebagai Ruang Publik Di Kota Lhoksemawe

reza muhammad, deni deni

Abstract


Ruang publik di kota pada umumnya dipengaruhi oleh orientasi pengunjung yang berbeda-beda, yang menjadikan ruang publik di kota berkembang secara beragam. Seperti halnya di kota Lhokseumawe, masyarakat memaknai waduk sebagai ruang publik karena waduk tersebut memenuhi orientasi mereka terhadap ruang publik. Menggali orientasi pengunjung waduk sebagai ruang publik di kota Lhokseumawe dapat memperkaya pemahaman tentang konsep ruang publik dalam kawasan tata kota. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengungkap orientasi pengunjung ruang publik di kota Lhokseumawe, yang memilih waduk sebagai tempat berkumpul. Setelah dilakukan analisis terhadap orientasi pengunjung di ruang publik, ternyata waduk memiliki potensi ruang karena kondisi alam yang mendukung serta memenuhi daya dukung orientasi pemuda atau remaja di kota Lhokseumawe. Dan juga memenuhi seluruh kapasitas dari berbagai komunitas pemuda atau remaja dan dipenuhi oleh para remaja yang menjadikan waduk sebagai ruang untuk berkumpul dan berinteraksi. Jadi, ada hubungan karakter tempat dengan aktivitas pemuda yang melahirkan ruang publik yang ideal di perkotaan, sehingga dari hasil analisis terdapat temuan bahwa terdapat pergeseran tempat dari ruang utilitas kota menjadi ruang publik karena potensi ruang tersebut memenuhi orientasi interaksi mayoritas pemuda untuk berkumpul dalam aktivitas sosial.


Keywords


Orientasi Tempat, Potensi Ruang, Ruang Publik, Ruang Sosial

Full Text:

Untitled

References


- Anggriani, N. (2010). Ruang Publik dalam Perancangan Kota. Yayasan Humaniora. Surabaya.

- Carr, S., Stephen, C., Francis, M., Rivlin, L. G., & Stone, A. M. (1992). Public Space. New York : Cambridge University Press.

- Darmawan, E. (2009). Ruang Publik Dalam Perancangan Kota. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

- Liem, Y., & Lake, R. C. (n.d.). PEMAKNAAN RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN NOSTALGIA KOTA KUPANG. 149–158.

- Nivada, A., Ip, S., & Pa, M. (2024). No Title. 9.

- P, G. R., Ramdlani, S., Arsitektur, D., Teknik, F., & Brawijaya, U. (2022). USER PERCEPTION ON THE QUALITY OF TAMAN SINGHA MERJOSARI BASED ON VARIABLES FOR THE QUALITY OF PUBLIC SPACE sebelumnya , salah satunya penelitian yang dilakukan Anggit Pratomo dkk . terhadap. 1992, 49–63.

- Perkotaan, A. (n.d.). Arsitektur Perkotaan yang Berkelanjutan: Konsep, Tantangan, dan Solusi. 1–9.

- Sasongko, W., Maulidi, C., & Faika, M. (2016). Pengoptimalan Ruang Terbuka Publik Waduk Reservoir Pusong berdasarkan Aspek River Amenity. 1.

- Siti Syaqila Ananthasya, & Cut Azmah Fithri. (2022). Fenomena Waduk Sebagai Ruang Destinasi Remaja Malam Hari di Kota Lhokseumawe. Seminar Nasional Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, 1(1), 175–183.

- Sugiyono (2014). (n.d.). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.