Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kediri Lombok Barat Tahun 2018.

Nurul Qiyaam, Nur Furqani, Dara Junia Hartanti

Abstract


ABSTRAK

Tuberkulosis (TB) ialah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan OAT dan mengevaluasi kesesuaian penggunaan OAT berdasarkan Pedoman Penanggulangan Nasional Tuberkulosis tahun 2014 dari Kementerian Kesehatan RI dan mengetahui hubungan antara hasil pengobatan dengan jenis kelamin, umur, lama pengobatan dan banyaknya penyakit penyerta kronik. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan jenis penelitian deskriptif
analitik. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif pada pencatatan rekam medis pasien dan form daftar penyakit tuberkulosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 100% pasien di puskesmas tersebut diberikan OAT jenis KDT (kombinasi dosis tetap), diperoleh hasil untuk paduan pengobatan kategori 1 memenuhi 100% dan kategori 2 memenuhi 100%, untuk indikasi dan dosis mencapai 100% kesesuaian.

 

Kata kunci : Obat Anti Tuberculosis (OAT); Tuberkulosis paru.

 

ABSTRACT

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. This study aims to determine patterns of use of OAT and evaluate the suitability of the use of OAT based on the 2014 National Tuberculosis Control Guidelines from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia and know the relationship between treatment outcomes with sex, age, duration of treatment and the number of chronic comorbidities. This research is a non-experimental research with descriptive analytic research. Data collection was done retrospectively on the recording of patient medical records and tuberculosis disease register forms. The results showed that 100% of patients at the puskesmas were given KDT type OAT (fixed-dose combination), the results obtained for category 1 treatment alloys met 100% and category 2 met 100%, for indications and doses reached 100% compliance.

 

Keywords : Anti Tuberculosis Drugs (OAT); Pulmonary Tuberculosis.

 


Keywords


Anti Tuberculosis Drugs (OAT); Pulmonary Tuberculosis.

Full Text:

PDF

References


Alsagaff, H. &Mukti, A. (2010). Dasar-dasar ilmu penyakit paru, Surabaya: Airlangga University Press.

Amin Z., Bahar A. (2009). Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi V. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hlm. 2230-2233.

Asrul Ismail, et al, Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar, JurusanFarmasi FKIF Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Bakri, megawati, Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddiin Makassar 2016, hal:115

CDC, 2016. Transmission and Pathogenesis of Tuberculosis,https://www.cdc.gov, 1 Oktober 2016. World Health Organization (WHO).Global Tuberculosis Report 2015.Switzerland. 2015.

Cheng, A.F., Yew, W.W., Chan, E.W., Chin, M.L., Hui, M.M., and Chan, R.C., (2004). Multiplex PCR Amplimer Conformation Analysis for Rapid Detection of gyrA Mutations in Fluoroquinolone-Resistant Mycobacterium tuberculosis Clinical Isolates, Antimicrob. Agents Chemother, 48, 596–601.

Dahlan, Sopyudin. (2012). Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan.Salemba Medika:Jakarta

Darmanto, D. (2014). Respirology.Edisi 2. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran.

Depkes RI, (2005). Pharmaceutical Care, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Hoagland, D.T., Liu, J., Lee, R.B. & Lee., R.E. (2016). New Agents for the Treatment of DrugResistant Mycobacterium tuberculosis, Advanced Drug Delivery Reviews, 102, 55–72.

Iskandar. (2019). Hubungan karakteristik penderita,lingkungan fisik, rumah dan wilayah dengan kejadian tuberkulosis paru di Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2009 (tesis). Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2009.

Kemenkes RI. (2014). Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan.Jakarta; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2014). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Diakses pada http://www.tbindonesia.or.id/opendir/Buku/bpn p-tb 2014.pdf,

Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Ma, Z., Ginsberg, A.M. & Spigelman, 2007, Antimycobacterium Agents, Global Alliance for TB Drug Development, New York, USA.

Mitchison, D., 2005, Antimicrobial Therapy of Tuberculosis: Justification for Currently Recommended Treatment Regimens,Semin Respir Crit Care Med, 25, 307-315.

Monita Prananda, et al. (2015). Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis Paru Pada Pasien Dewasa Rawat Jalan di Unit Pengobatan Penyakit Paru-paru (UP4) Pontianak.

Renydan Aziza. (2012). Radiologi Toraks Tuberkulosis Paru. Jakarta: CV. Sagungseto.

Sakamoto, K. (2012). The pathology of Myobacterium tuberculosis Infection, Veterinary Pathology, 49(3), 423-439.

Sastroasmoro, Sudigdodan Ismael, Sofyan. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV SagungSeto.

Suharyo. (2013). Determinan Penyakit Tuberculosis di daerah Pedesaan. http//:journal.unnes.ac.id/id/nju/index.php/kemas Diakses Tanggal 2 November 2015

Syamsudin, Sesilian Andriani Keban. (2013). Buku Ajar Farmakoterapi Gangguan Saluran Pernapasan.SatelitMerdeka, Jakarta.

Vethreeany, et al. (2010). Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Instalasi Rawat Inap Blu RSUP

Prof. Dr. R. D. (2010 ). Kando Manado Periode Januari-Desember Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.

WHO. (2013). About Cardiovascular diseases. World Health Organization. Geneva.Cited July 15th 2014. Available from URL :http://www.who.int/cardiovascular_diseases/about_cvd/en/ accessed on World Health Organization (WHO).Global Tuberculosis Report 2014. Switzerland. 2014.

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Edisike 2. Jakarta: Erlangga

Widoyono. (2011). PenyakitTropis (Epidemiologi, penularan, pencegahan & pemberantasannya) Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

World Health Organization. (2001). Involving Private Practitioners in Tuberculosis Control: Issues, Interventions, and Emerging Policy Framework, Geneva, (WHO/CDS/TB/2001.285).

World Health Organization. (2004). The Health Academy Avoiding Tuberculosis, Geneva, Switzerland. World Health Organization,

World Health Organization. (2010). Treatment of Tuberculosis Guidelines, 4th Ed.

World Health Organization. (2010). Treatment of tuberculosis, WHO guidelines, 4.ed., Retrieved :http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241547833_eng.pdf 12 Oktober 2016.

World Health Organization (WHO). (2015). Global Tuberculosis Report 2015. Switzerland.

World Health Organization. (2015). Global Tuberculosis Report 2015, 20th Edition. Geneva (Swiss): World Health Organization.

Yelfi Anwar, Fitria Ayuni. (2016). Evaluation of Antituberculosis Drug Utilization On New Cases Tuberculosis Of Outpatient In Hospital Atma Jaya, (Fakultas Farmasi Universitas 29 Februari 2016) hal:32

Zumla, A., Nahid, P. & Cole, S.T. (2013). Advances in the Development of New Tuberculosis Drugs And Treatment Regimens, Nat. Rev. Drug Discov., 12, 388–404




DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v1i1.1197

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


EDITORIAL OFFICE: