Pengaruh Gel Ekstrak Buah Okra (Abelmoschus esculentus L.) Pada Luka Mencit Hiperglikemik

Pra Panca Bayu Chandra, Dian Ratih Laksmitawati, Deni Rahmat

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian gel ekstrak buah okra (Abelmoschus esculentus L.) pada luka mencit dengan kondisi hiperglikemik berdasarkan parameter diameter luka dan pertumbuhan keropeng. Mencit jantan galur Mus musculus dikondisikan hiperglikemik dengan STZ dosis 0,06 mg/gBB. Mencit dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok 1 (kontrol Non-DM/oral CMC Na+gel plasebo), kelompok 2 (kontrol DM/oral CMC Na+gel plasebo), kelompok 3 (uji I/oral CMC Na+gel ekstrak buah okra 12%), kelompok 4 (uji II/oral glibenclamide+gel plasebo), kelompok 5 (uji III/oral glibenclamide+gel ekstrak buah okra 12%), kelompok 6 (uji IV/oral ekstrak buah okra+gel plasebo), kelompok 7 (uji V/oral ekstrak buah okra+gel ekstrak buah okra 6%), kelompok 8 (uji VI/oral ekstrak buah okra+gel ekstrak buah okra 12%). Dosis glibenclamide 5 mg/KgBB, dosis ekstrak buah okra 400 mg/KgBB serta dosis CMC Na 5 mL/KgBB. Terapi diberikan 1 kali sehari (oral dan topikal) selama 15 hari terapi yang dilihat pada hari ke-0, 5, 11 dan 15. Hasil penelitian diameter luka mengalami penurunan dan pertumbuhan  keropeng meningkat pada mencit yang diberikan terapi kombinasi gel ekstrak buah okra dengan terapi oral dengan pengobatan. Pemberian kombinasi gel ekstrak buah okra secara topikal dengan ekstrak buah okra secara oral selama 15 hari terapi mampu menurunkan diameter luka dan meningkatkan pertumbuhan keropeng dibandingkan dengan pemberian tanpa kombinasi atau hanya secara oral.


Kata kunci : Gel Ekstrak Buah Okra; Diameter Luka; Pertumbuhan Keropeng; Luka Mencit Hiperglikemik.


ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of giving okra fruit extract gel (Abelmoschus esculentus L.) in mice with hyperglycemic conditions based on wound diameter and scab growth parameters. Mus musculus male mice were hyperglycemic with STZ at a dose of 0.06 mg/gBW. Mice were divided into 8 groups, namely group 1 (non-DM control/oral CMC Na+gel placebo), group 2 (DM control/oral CMC Na+gel placebo), group 3 (test I/oral CMC Na+gel fruit extract okra 12%), group 4 (test II/oral glibenclamide+placebo gel), group 5 (test III/oral glibenclamide+okra fruit extract gel 12%), group 6 (test IV/oral okra fruit extract+placebo gel), group 7 (test V/oral okra fruit extract + okra fruit extract gel 6%), group 8 (test VI/oral okra fruit extract + okra fruit extract gel 12%). The dose of glibenclamide is 5 mg/KgBW, the dose of okra fruit extract is 400 mg/KgBW and the dose of CMC Na is 5 mL/KgBW. Therapy was given once a day (oral and topical) for 15 days of therapy which was seen on days 0, 5, 11 and 15. The results of the study decreased wound diameter and increased scab growth in mice given combination therapy of okra fruit extract gel with therapy orally with treatment. Administration of a combination of topical okra fruit extract gel with okra fruit extract orally for 15 days of therapy was able to reduce wound diameter and increase scab growth compared to administration without the combination or only orally.


Keywords : Okra Fruit Extract Gel; Wound Diameter; Scab Growth;

Hyperglycemic Mice; Wound.


Keywords


Okra Fruit Extract Gel; Wound Diameter; Scab Growth; Hyperglycemic Mice; Wound.

Full Text:

PDF

References


Abu-Al-Basal, M. A. (2010). Healing potential of Rosmarinus officinalis L. on full-thickness excision cutaneous wounds in alloxan-induced-diabetic BALB/c mice. Journal of Ethnopharmacology, 131(2), 443–450. https://doi.org/10.1016/j.jep.2010.07.007

Anjani, P. P. (2018). Potensi Antidiabetes Ekstrak Okra Ungu (Abelmoschus esculentus L.) pada Tikus Model Diabetes yang Diinduksi Streptozotocin. Journal of Bogor Agricultural Instittute, 1(2)

Azzahrah, N. F., Jamaluddin, A. W., & Adikurniawan, Y. M. (2019). Efektivitas Patch Sederhana dari Ekstrak Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus (Rattus norvegicus). Jurnal Farmasi Desember, 11(02), 169–180.

Boulton, A. J., & Whitehouse, R. W. (2016). The Diabetic Foot (K. Feingold, A. B, & B. A (eds.)).

D’Silva, L. J., Lin, J., Staecker, H., Whitney, S. L., & Kluding, P. M. (2016). Impact of Diabetic Complications on Balance and Falls: Contribution of the Vestibular System. Journal of Physical Therapy, 96(3), 400–409. https://doi.org/10.2522/ptj.20140604

Diandra, V. (2019). Pengaruh Pemberian Topikal Conditioned Medium Sel Punca Masenkim pada Perbaikan Jaringan Luka Tikus Model Diabetes. Journal of Pancasila University.

Durazzo, A., Lucarini, M., Novellino, E., Souto, E. B., Daliu, P., & Santini, A. (2019). Beneficial Properties — Focused on Antidiabetic Role — For Sustainable Health Applications. Journal of Molecules, 24(38), 1–13.

Dwikayana, I. M., Subawa, A. A. N., & Yasa, I. W. P. S. (2016). Gambaran HbA1c Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Ulkus Kaki Diabetik di Poliklinik Penyakit Dalam RSPU Sanglah Denpasar periode April-September 2014. Jurnal Medika, 5(7), 1–6. https://doi.org/10.21608/aafu.2016.14660

Edwina, D. A., Manaf, A., & Efrida, E. (2015). 102 Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1) Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang Januari 2011 - Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 102–106. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.207

Ilmi, Z. N., Wulandari, P. A. C., Husen, S. A., Winarni, D., Alamsjah, M. A., Awang, K., Vastano, M., Pellis, A., Macquarrie, D., & Pudjiastuti, P. (2020). Characterization of alginate from sargassum duplicatum and the antioxidant effect of alginate-okra fruit extracts combination for wound healing on diabetic mice. Journal of Applied Sciences (Switzerland), 10(17). https://doi.org/10.3390/app10176082

Kwon, K. T., & Armstrong, D. G. (2018). Microbiology and Antimicrobial Therapy for Diabetic foot infections. Journal of Infection and Chemotherapy, 50(1), 11–20. https://doi.org/10.3947/ic.2018.50.1.11

Moench, L. (2011). Antidiabetic and antihyperlipidemic potential of Abelmoschus esculentus (L.) Moench. in streptozotocin-induced diabetic rats. 3(3), 397–402. https://doi.org/10.4103/0975-7406.84447

Mutiara PI, G., Nurdiana, & Utami, Y. W. (2015). Efektifitas Hidrogel Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Penurunan Jumlah Makrofag pada Penyembuhan Luka Fase Proliferasi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Kondisi Hiperglikemia. Majalah Kesehatan FKUB, 2, 29–40.

Nugrahani, S. S. (2012). Ekstrak Akar, Batang, Dan Daun Herba Meniran Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 51–59. https://doi.org/10.15294/kemas.v8i1.2259

Nurmala, S., Moerfia, & Novianti, S. (2019). The Effectiveness of the Antiinfamation Combination Gel of Okra Fruit (Abelmoschus esculentus) Extracts and Shallots Extract (Allium cepa L.). Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 5(1), 1–8.

Oguntibeju, O. O. (2019). Medicinal plants and their effects on diabetic wound healing. Veterinary World, 12(5), 653–663. https://doi.org/10.14202/vetworld.2019.653-663

Okonkwo, U. A., & Dipietro, L. A. (2017). Diabetes and Wound Angiogenesis. International Journal of Molecular Sciences, 18(7), 1–15. https://doi.org/10.3390/ijms18071419

Onakpa, M. (2013). Ethnomedicinal, Phytochemical and Pharmacological Profile of Genus Abelmoschus. Journal of Phytopharmacology, 4(3), 647–662.

Primandari, D. (2019). Efek Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Tikus Diabetes yang Diterapi dengan Conditioned Medium Sel Punca Secara Topikal. Universitas Pancasila.

Ridwan, A., Astrian, R. T., & Barlian, A. (2012). Pengukuran Efek Antidiabetes Polifenol (Polyphenon 60) Berdasarkan Kadar Glukosa Darah dan Histologi Pankreas Mencit (Mus musculus L.) S.W. Jantan yang Dikondisikan Diabetes Mellitus. Jurnal Matematika & Sains, 17(2), 78–82.

Saputra, H. (2017). Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap Jumlah Makrofag pada Luka Mencit yang di Induksi Streptozotocin. Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka.

Septianingrum, N., Hapsari, W., & Syariffudin, A. (2018). Identifikasi Kandungan Fitokimia Ekstrak Okra Merah (Abelmoschus esculentus) dan Uji Aktivitas Antibiotik terhadap Bakteri Eschericia coli. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 1(2), 170–177.

Shi, R., Jin, Y., Cao, C., Han, S., Shao, X., Meng, L., Cheng, J., Zhang, M., Zheng, J., Xu, J., & Li, M. (2016). Localization of Human Adipose-derived Stem Cells and Their Effect in Repair of Diabetic Foot Ulcers in Rats. Journal of Stem Cell Research and Therapy, 7(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s13287-016-0412-2

Soelistijo, S., Novida, H., Rudijanto, A., Soewondo, P., Suastika, K., Manaf, A., Sanusi, H., Lindarto, D., Shahab, A., Pramono, B., Langi, Y. A., Purnamasari, D., Soetedjo, N., Saraswati, M. R., Dwipayana, M. P., Yuwono, A., Sasiarini, L., Sugiarto, Sucipto, K. W., & Zufry, H. (2015). Konsesus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. In Perkeni. Penerbit PB PERKENI.




DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v3i2.9252

Refbacks



EDITORIAL OFFICE: