PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DAN ORANG TUA ASUH ANAK STUNTING DALAM PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN STUNTING

Matje Meriaty Huru, Kamilus Mamoh, Jane Leo Mangi

Abstract


Abstrak: Stunting merupakan kekurangan gizi kronis pada anak balita yang menyebabkan gagal tumbuh yang terjadi sejak awal kehidupan sampai umur 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan) yang disebabkan karena kurangnya asupan makanan bergizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dalam kurung waktu yang lama dan adanya infeksi berulang. Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada tahun 2024. Salah satu upaya melalui gerakan orang tua asuh anak stunting (OTA2S). Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam pencegahan dan penatalaksanaan stunting. Metode yang digunakan melalui penyuluhan dan pemberian makanaan tambahan bagi balita stunting. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu sebayak 24 orang, orangtua dan balita stunting sebanyak 38 orang yang berada di Kelurahan Liliba. Evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Keberhasilan pemberian makanan tambahan dilakukan pemeriksaan antropometri setiap bulan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 40,3,0±13,57 dan rata-rata skor post-test adalah 95,0±8,04. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu dan orangtua balita yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan (p=0,000; α < 0,05) dan adanya kenaikan berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan pada balita setelah mendapatkan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.

Abstract: Stunting is chronic malnutrition in children under five that causes failure to thrive that occurs from the beginning of life to the age of 2 years (First 1000 Days of Life) caused by lack of nutritious food intake that is not in accordance with nutritional needs in long time brackets and repeated infections. Indonesia targets the stunting rate to decrease to 14 percent by 2024. One of the efforts is through the stunting child foster parent movement (OTA2S). The purpose of this activity is to improve the knowledge of posyandu cadres in stunting prevention and management. The method used is through counseling and supplementary feeding for stunted toddlers. Partners in this activity are 24 Posyandu cadres, 38 stunted parents and toddlers in Liliba Village. Evaluation of knowledge using pre-test and post-test questionnaires. The success of supplementary feeding is carried out anthropometric examination every month. The assessment results showed that there was a difference in the average pre-test score was 40.3.0±13.57 and the average post-test score was 95.0±8.04. The results of statistical tests showed that there was a significant increase in knowledge of posyandu cadres and parents of toddlers after counseling (p = 0.000; α < 0.05) and an increase in weight, height and arm circumference in toddlers after receiving additional feeding for 90 days.


Keywords


Empowering Health Cadres; Foster Parents of Stunting Children.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Agustina, A., & Betan, M. O. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak Usia Balita Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu Dalam Melakukan Deteksi Dini Perkembangan Anak di Pusat Kesehatan Masyarakat Sikumana, Kota Kupang. Jurnal Info Kesehatan, 15(1), 1–13.

Arsyati, A. M. (2019). Pengaruh penyuluhan media audiovisual dalam pengetahuan pencegahan stunting pada ibu hamil di Desa Cibatok 2 Cibungbulang. Promotor, 2(3), 182–190.

Husen, A. H., Angelia, S. F., Putri, J. A., Panjaitan, M. N., Shofir, A. F., & Fahrudin, T. M. (2022). Efektivitas Sosialisasi dan Pemberian PMT Sebagai Upaya Perbaikan Gizi Guna Menurunkan Angka Risiko Stunting Pada Anak di Desa Kembangsri. Karya Unggul-Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 30–35.

Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian PPN/Bapenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten/Kota. Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Kumala, D., & Sianipar, S. S. (2019). Pengaruh Pemberian Makanan Bayi Dan Anak (PMBA) Sesuai Tahapan Pada Balita Usia 0 –24 Bulan Dalam Upaya Penurunan Resiko Stunting Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Di Posyandu Wilayah Keja Puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 10(2), 571–584.

Lestari, A., & Hanim, D. (2020). Edukasi kader dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen. AgriHealth: J of Agri-Food, Nutrition and Public Health, 1(1), 7–13.

Madina, J. I., Saida, N., Andari, E. A., Mujahida, N., Fahmi, N., & Nur, R. (2022). Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita Berisiko Stunting Di Desa Rerang Kecamatan Dampelas. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 1(2), 76–80.

Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13–19.

Noya, F., Ramadhan, K., Tadale, D. L., & Widyani, N. K. (2021). Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader melalui pelatihan kader posyandu remaja. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(5), 2314–2322.

Permatasari, T. A. E., Turrahmi, H., & Illavina, I. (2021). Edukasi Gizi Seimbang bagi Kader Posyandu pada Masa Pandemi Covid-19 sebagai Pencegahan Balita Stunting di Kabupaten Bogor. AS-SYIFA: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 1(2), 67–78.

Safrina, S., & Putri, E. S. (2022). Hubungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan Resiko Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Biology Education, 10(1), 78–90.

TNP2K. (2018). Tim Nasional Percepat Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten prioritas dengan masing-masing 10 desa untuk penanganan Stunting (Kerdil) :Kementrian PPN/Bappenas.

Wiliyanarti, P. F., Nasruallah, D., Salam, R., & Cholic, I. (2022). Edukasi Pemberian Makanan Tambahan Berbasis BAhan Lokal Untuk Balita Stunting Dengan Media Animasi. Media Gizi Indonesia, 17.

Wulandari, R. C., & Muniroh, L. (2020). Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu, dan Tinggi Badan Orangtua dengan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. Amerta Nutrition, 4(2), 95–102.




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v7i6.17638

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Matje Meriaty Huru, Kamilus Mamoh, Jane Leo Mangi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: