Edukasi kesehatan melalui webinar tentang swamedikasi obat modern dan tradisional untuk menjamin efektivitas pengobatan

Wiwied Ekasari, Retno Widyowati, Andang Miatmoko, Achmad Syahrani, Tristiana Erawati Munandar, Aty Widyawaruyanti, Suciati Suciati

Abstract


Abstrak

Swamedikasi merupakan salah satu cara masyarakat untuk mengatasi keluhan penyakit yang tergolong ringan. Tren ini semakin meningkat selama pandemi COVID-19 berlangsung seiring dengan adanya berbagai aturan pembatasan yang membuat hampir seluruh lapisan masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah. Sangat penting untuk masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai, baik tentang obat modern dan tradisional, untuk menjamin efektivitas obat sehingga kesembuhan atau perbaikan kesehatan yang diharapkan dapat tercapai. Berdasar hal tersebut diselenggarakan  pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai swamedikasi obat modern dan tradisional. Penyuluhan berbasis online dengan metode ceramah dan diskusi melalui webinar melibatkan 305 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Penilaian pemahaman masyarakat melalui pre-test sebelum dan post-test setelah materi webinar diberikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat umum meningkat signifikan (p < 0,05) yang ditandai dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 54,47 dan nilai rata-rata post-test sebesar 74,89. Sama halnya dengan tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian juga meningkat signifikan (p < 0,05) dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 75,15 dan nilai rata-rata post-test sebesar 86,59. Berdasar hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat ini berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan masyarakat umum dan tenaga kefarmasian mengenai obat modern dan tradisional sehingga dapat menjamin efektivitas pengobatan dan didapatkan mutu kesehatan yang maksimal.

 

Kata kunci: COVID-19; kesehatan masyarakat; obat modern; obat tradisional.

 

Abstract

Self-medication is one way for the community to deal with complaints of ailments that are classified as mild. This trend has increased during the COVID-19 pandemic along with various restrictions that have made almost all levels of society restrict activities outside the home. It is very important for the community to have adequate knowledge, both about modern and traditional medicine, to ensure the effectiveness of the drug so that the expected recovery or health improvement can be achieved. Based on this main problem, the author provides community service in the form of counseling to increase public understanding regarding modern and traditional drug self-medication. Online-based counseling using lecture and discussion methods via webinars involved 305 participants from various regions in Indonesia. Assessment of public understanding through pre-test before and post-test after the webinar material was given. The results of the analysis show that the level of knowledge of the general public has increased significantly (p < 0.05) as indicated by the average pre-test score of 54.47 and the average post-test score of 74.89. Likewise, the level of knowledge of pharmaceutical staff also increased significantly (p < 0.05) with an average pre-test score of 75.15 and an average post-test score of 86.59. Based on these results, it can be concluded that this community service influences the level of knowledge of the general public and pharmaceutical staff regarding modern and traditional medicine so that it can guarantee the effectiveness of treatment and obtain maximum health quality.

 

Keywords: COVID-19; public health; modern medicine; traditional medicine.


Keywords


COVID-19; public health; modern medicine; traditional medicine.

Full Text:

PDF

References


Alfian, S. D., Insani, W. N., Halimah, E., Qonita, N. A., Jannah, S. S., Nuraliyah, N. M., … Abdulah, R. (2021). Lack of awareness of the impact of improperly disposed of medications and associated factors: a cross-sectional survey in Indonesian households. Frontiers in Pharmacology, 12, 630434. https://doi.org/10.3389/fphar.2021.630434

Aulia, G., Rizki, A. N., Hidayat, A., & Khofifah, S. (2021). Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional dan obat kimia sintesis di Kelurahan Kedaung Kota Depok. Edu Masda Journal, 5(2), 49–55.

Ayudhia, R., Soebijono, T., & Oktaviani. (2017). Rancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma. Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Akuntansi, 6(1), 1–8.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.2411 Tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Ben, Y., Fu, C., Hu, M., Liu, L., Wong, M. H., & Zheng, C. (2019). Human health risk assessment of antibiotic resistance associated with antibiotic residues in the environment: a review. Environmental Research, 169, 483–493. https://doi.org/10.1016/j.envres.2018.11.040

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Farkouh, A., Frigo, P., & Czejka, M. (2016). Systemic side effects of eye drops: a pharmacokinetic perspective. Clinical Ophthalmology, 10, 2433–2441. https://doi.org/10.2147/OPTH.S118409

Gomella, L. G., Haist, S. A., & Adams, A. G. (2015). Clinician’s pocket drug reference. New York: McGraw Hill Professional.

Jajuli, M., & Kurnia, R. (2018). Artikel tinjauan: faktor-faktor yang mempengaruhi dan risiko pengobatan swamedikasi. Farmaka, 16(1), 48–53. https://doi.org/10.24198/jf.v16i1.16789

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Farmakope Indonesia edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kristiana, L., Paramita, A., Andarwati, P., Maryani, H., & Izza, N. (2020). Posisi relatif provinsi di Indonesia berdasarkan penggunaan pengobatan tradisional: analisis komponen utama biplot. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(3), 178–187. https://doi.org/10.22435/hsr.v23i3.3244

Kusturica, M. P., Tomas, A., & Sabo, A. (2017). Disposal of unused drugs: knowledge and behavior among people around the world. Reviews of Environmental Contamination and Toxicology, 240, 71–104. https://doi.org/10.1007/398_2016_3

Laila, A. N. N., Yulinar, F. L., Nurussalam, A. M. R., Nandiwardana, A., Erlitasari, A. S., Damayanti, R. E. M., … Setiawan, C. D. (2019). Tingkat pengetahuan masyarakat di daerah Joyoboyo tentang penyakit mata dan sediaan obat mata. Jurnal Farmasi Komunitas, 6(1), 9–13. https://doi.org/10.20473/jfk.v6i1.21822

Lau, S. H. A., Herman, & Rahmat, M. (2019). Studi perbandingan tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat herbal dan obat sintetik di Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 5(1), 33–37.

Law, G. C., Bülbül, A., Jones, C. J., & Smith, H. (2020). ‘The mean mummy way’ – experiences of parents instilling eye drops to their young children as described in online forums and blogs. BMC Pediatrics, 20(1), 514. https://doi.org/10.1186/s12887-020-02410-4

Mehuys, E., Delaey, C., Christiaens, T., van Bortel, L., van Tongelen, I., Remon, J. P., & Boussery, K. (2020). Eye drop technique and patient-reported problems in a real-world population of eye drop users. Eye, 34(8), 1392–1398. https://doi.org/10.1038/s41433-019-0665-y

Polianciuc, S. I., Gurzău, A. E., Kiss, B., Ştefan, M. G., & Loghin, F. (2020). Antibiotics in the environment: causes and consequences. Medicine and Pharmacy Reports, 93(3), 231–240. https://doi.org/10.15386/mpr-1742

Pratiwi, R., Saputri, F. A., & Nuwarda, R. F. (2018). Tingkat pengetahuan dan penggunaan obat tradisional di masyarakat: studi pendahuluan pada masyarakat di Desa Hegarmanah, Jatinangor, Sumedang. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 7(2), 97–100. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i2.19295

Salsabila, & Supriana, T. (2018). Strategies to increase the consumption of traditonal medicine in Medan. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 122(1), 12006. https://doi.org/10.1088/1755-1315/122/1/012006

Syamsuni, A. (2005). Ilmu resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2007). Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya (edisi keenam). Jakarta: Elex Media Komputindo.

Tong, A. Y. C., Peake, B. M., & Braund, R. (2011). Disposal practices for unused medications around the world. Environment International, 37(1), 292–298. https://doi.org/10.1016/j.envint.2010.10.002

Wibowo, A. (2010). Cerdas memilih obat dan mengenali penyakit: panduan mengonsumsi obat-obatan bagi orang awam. Jakarta: Lingkar Pena.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i2.22834

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: