MODIFIKASI TEKNIK ISOLASI BIOPOLIMER KITOSAN DARI CANGKANG KERANG MUTIARA (PINCTADA MAXIMA) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA METILEN BLUE
Abstract
ABSTRAK
Biopolimer kitosan memiliki banyak aplikasi diantaranya sebagai biosorben, scaffold, bahan pengawet ikan, dan anti mikroba pada makanan. Dalam beberapa penelitian, kitosan sangat efektif dalam mengadsorpsi ion zat warna Metilen biru. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk identifikasi karakteristik kitosan hasil isolasi dari cangkang kerang Mutiara. Proses isolasi biopolimer kitosan menggunakan metode deasetilasi bertahap. Dimana proses isolasi dilakukan dengan tiga proses yaitu deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Serbuk hasil isolasi diidentifikasi rendemennya, diukur densitasnya, analisis gugus fungsi yang terbentuk dengan FTIR, dan menghitung kemampuan dalam mengadsorbsi zat warna metilen blue dengan Uv-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan yang dihasilkan berbentuk serbuk berwarna putih keabuan, rendemen 33,71%, densitas curah kitosan sebesar 1,21 gr/, serta didapat derajat deasetilasi dari kitosan sebesar 57,50 %. Efisiensi penyerapan zat warna Metilen biru oleh kitosan di setiap konsentrasi rata-rata bernilai 90 %. Oleh karena itu, biopolimer kitosansangat efektif dalam mengadsorbsi zat warna metilen blue.
Kata kunci: deasetilasi bertahap; efisiensi penyerapan; karakteristik kitosan.
ABSTRACT
Chitosan biopolymer has many applications including as a biosorbent, scaffold, fish preservative, and antimicrobial in food. In several studies, chitosan was very effective in adsorption of methylene blue dye ions. The purpose of this study was to identify the characteristics of chitosan isolated from pearl shells. The process of isolation of chitosan biopolymer uses the stepwise deacetylation method. Where the isolation process is carried out by three processes, namely deproteination, demineralization, and deacetylation. The isolated powder was identified its yield, measured its density, analyzed the functional groups formed by FTIR, and calculated the ability to adsorb methylene blue dye with UV-Vis. The results show that the chitosan is a grayish-white powder, the yield is 33.71%, the bulk density of chitosan is 1.21 gr/cm3, and the degree of deacetylation of chitosan is 57.50%. The absorption efficiency of methylene blue dye by chitosan at each concentration averaged 90%. Therefore, chitosan biopolymer is very effective in adsorbing methylene blue dye.
Keywords: gradual deacetylation; absorption efficiency; chitosan characteristics.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, Z., Irawan, D., Rahim, M., & Ramantiya, F. (2012). Adsorpsi zat warna direct black 38 menggunakan kitosan berbasis limbah udang delta Mahakam. Jurnal Ilmiah Berkala Sains Dan Terapan Kimia, 6(1), 35–45.
Ariyani, F., & Yennie, Y. (2008). Pengawetan Pindang Ikan Layang (Decapterus russelli) Menggunakan Kitosan. Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 3(2), 139–146.
Arunachalam, K. D. (2021). Bio-adsorption of methylene blue dye using chitosan-extracted from Fenneropenaeus indicus shrimp shell waste. J. Aquac. Mar. Biol, 10, 146–150.
Bahri, S., Rahim, E. A., & Syarifuddin, S. (2015). Derajat deasetilasi kitosan dari cangkang kerang darah dengan penambahan naoh secara bertahap. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 1(1).
Bastaman, S. (1989). Studies on Degradation and Extraction of Chitin and Chitosan from Prawn Shells (Nephrops Norvegicus).
Citrowati, A. N., Satyantini, W. H., & Mahasri, G. (2017). Pengaruh kombinasi NaOH dan suhu berbeda terhadap nilai derajat deasetilasi kitosan dari cangkang kerang kampak (Atrina pectinata). Journal of Aquaculture and Fish Health, 6(2), 48–56.
Dewi, H. (2021). Studi Adsorpsi Logam Fe Menggunakan Kitosan Cangkang Kerang Mutiara (Pinctada maxima). Universitas Mataram.
Grumezescu, A. M., & Holban, A. M. (2018). Therapeutic, probiotic, and unconventional foods. Academic Press.
Huda, T., & Yulitaningtyas, T. K. (2018). Kajian adsorpsi methylene blue menggunakan selulosa dari alang-alang. Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA), 1(01), 9–19.
Imtihani, H. N., Wahyuono, R. A., & Permatasari, S. N. (2020). Biopolimer kitosan dan penggunaannya dalam formulasi obat. Penerbit Graniti.
Kurniawidi, D. W., Alaa, S., Nurhaliza, E., Safitri, D. O., Rahayu, S., Ali, M., & Amin, M. (2022). Synthesis and Characterization of Nano Chitosan from Vannamei Shrimp Shell (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 14(2), 380–387.
Kusumawati, N. (2009). Pemanfaatan limbah kulit udang sebagai bahan baku pembuatan membran ultrafiltrasi. INOTEKS, 13(2).
Masindi, T., & Herdyastuti, N. (2017). Karakterisasi Kitosandari CangkangKerang Darah (Anadara granosa). UNESA Journal of Chemistry, 6(3).
Mulyati, T. A. (2017). Preparasi dan karakterisasi karbon aktif dari limbah ampas tebu menggunakan aktivator KOH. Indonesian Chemistry and Application Journal, 1(2), 61–67.
No, H. K., Cho, Y. I., & Meyers, S. P. (1996). Dye binding capacity of commercial chitin products. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 44(7), 1939–1942.
Pereira‐Mouriès, L., Almeida, M., Ribeiro, C., Peduzzi, J., Barthélemy, M., Milet, C., & Lopez, E. (2002). Soluble silk‐like organic matrix in the nacreous layer of the bivalve Pinctada maxima: A new insight in the biomineralization field. European Journal of Biochemistry, 269(20), 4994–5003.
Rahayu, S., Kurniawidi, D. W., & Gani, A. (2018). Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Sebagai sumber Hidroksiapatit. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 4(2), 226–231.
Ramadhan, L., Radiman, C. L., Wahyuningrum, D., Suendo, V., Ahmad, L. O., & Valiyaveetiil, S. (2010). Deasetilasi kitin secara bertahap dan pengaruhnya terhadap derajat deasetilasi serta massa molekul kitosan. Jurnal Kimia Indonesia, 5(1), 17–21.
Sarwono, R. (2010). Pemanfaatan Kitin I Kitosan Sebagai Bahan Anti Mikroba. Jurnal Kimia Terapan Indonesia, 12(1).
Seol, Y.-J., Lee, J.-Y., Park, Y.-J., Lee, Y.-M., Ku, Y., Rhyu, I.-C., Lee, S.-J., Han, S.-B., & Chung, C.-P. (2004). Chitosan sponges as tissue engineering scaffolds for bone formation. Biotechnology Letters, 26(13), 1037–1041.
Syachruddin, A. R., Syukur, A., & Suryaningsih, S. (2018). Perbedaan berat (gram) bibit kerang mutiara (Pinctada Maxima) antar warna cangkang di perairan Tekalok Lombok Timur NTB. Jurnal Biologi Tropis, 18(1), 34–44.
Tammi, T., Suaniti, N. M., & Manurung, M. (2013). Variasi Konsentrasi Dan Ph Terhadap Kemampuan Kitosan Dalam Mengadsorpsi Metilen Biru. Jurnal Kimia (Journal of Chemistry).
Tanasale, M. F., Killay, A., & Laratmase, M. S. (2012). Kitosan dari limbah kulit kepiting rajungan (Portunus sanginolentus L.) sebagai adsorben zat warna biru metilena. Jurnal Natur Indonesia, 14(1), 165–171.
Zentz, F., Bédouet, L., Almeida, M. J., Milet, C., Lopez, E., & Giraud, M. (2001). Characterization and quantification of chitosan extracted from nacre of the abalone Haliotis tuberculata and the oyster Pinctada maxima. Marine Biotechnology, 3(1), 36–44.
DOI: https://doi.org/10.31764/orbita.v8i2.11462
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika
p-ISSN 2460-9587 || e-ISSN 2614-7017
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
EDITORIAL OFFICE: