MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI SEKOLAH DASAR
Abstract
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara membangun pendidikan karakter melalui pendidikan antikorupsi di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif model interaktif yang merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana keadaan dan fenomena yang terjadi sebenarnya, kemudian di deskripsikan. penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa membangun pendidikan karakter melalui pendidikan antikorupsi di sekolah dasar masih kurang optimal, karena waktu pembelajaran yang kurang dan pemahaman pengetahuan yang sedikit pada saat proses pembelajaran. Membangun pendidikan karakter melalui pendidikan antikorupsi di sekolah dasar memiliki tujuan utama dalam menciptakan generasi yang memiliki karakter dan moral yang baik sejak dini sesuai norma yang berlaku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa masih kurang optimal, karena waktu pembelajaran yang kurang dan pemahaman pengetahuan yang sedikit pada saat proses pembelajaran.
Abstract: The purpose of this study was to find out how to build character education through anti corruption education in elementary schools. This research is a descriptive qualitative method, an interactive model, which is a method that aims to describe the actual conditions and phenomena that occur, then describe them. descriptive research with a qualitative approach. This research is a descriptive research with a qualitative approach. This study found that building character education through anti corruption education in elentary schools is still not optimal, due to insufficient learning time and little understanding of knowledge in the learning process. Building character education through anti corruption education in elementary schools has the main goal of creating a generation that has good character and morals from an early age according to prevailing norms. The method used in this study is descriptive qulitative which is used to research natural objects, because the learning time is lacking and the understanding of knowledge is little during the learning process.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adawiyah, S. (2018). Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak. Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar. ‘’Menyongsong Transformasi Pendidikan Abad 21.’’
Akhwani. (2019). Strategy Of Digital Etiquette Education Of Elementary School Students. Primaryedu – Journal Of Primary Education, 3(2), 43. https;//Doi.Org/10.22460/Pej.V3i2.1378
Annisa, F. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Disiplin pada Siswa Sekolah Dasar. Perspektif Pendidikan dan Keguruan, 10(1), 69-74. https://doi.org/10.25299/perspektif.2019.vol.10(1).3102
Becker, K., Hauser, C., and Kronthaler, F. (2013). Fostering management education to deter corruption: what do students know about corruption and its legall consequences?. Crime law soc change, 60, 227-240
Citra, Y. (2012). Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. E-JUPEKhu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus), 1(1). 237-249 https;//ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/view/795
Fitriyani, P. (2018). Pendidikan Karakter Bagi Generasi Z. Knapptma, 7(3), 307-314.
Haryadi, S. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter. https://doi.org./10.21831/jpk.v0i3.2752
Kemeng RI. (2013). Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi di Madrasah. Jakarta: Kemenag
Kosim, M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter. Karsa. IXI(1), 85-92
Maheka, A. (2006). Mengenali dan Memberantas Korupsi. Jakrta. Komisii Pemberantasan Korupsi
Muchtar, D., Suryani, A. (2019). Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 3(2), 50-57. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v3i2.142
Nurdin, Muhammad (2004). Pendidikan Antikorupsi (Strategi Internalisasi Nilai-nilai Islami dalam Menumbuhkan Kesadaran Antikorupsi di Sekolah). Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Peercy. C., and Svenson, N. (2016). The role of higher education in equitable human development. Springer Science Business Media Dordrecht and UNESCO institute for Lifelong Learning, 62, 139-169.
Saputra, T. (2010). Pendidikan Karakter Anak Usia 6-12 Tahun. Jurnal Pndidikan Islam, 2(2), 242-255
Sukoyo, Y. (2020). Pemberantasan Korupsi di Indonesia Belum Sinergi. Berita Satu. https://www.BeritaSatu.com
Tanaka, S. (2001). Corruption in education sector: a suggestion for antisipatory strategy. International journal of education management, 15 (4), 158-166
Vaknin, S. (2009). Finansial crime and corruption 3 edition, Lidija Rangelovska: Sam vaknin’s United Press International (UPI)
Yuristia, A. (2017). Keterkaitan Pendidikan, Perubahan Sosial Budaya, Moderniasi dan Pembangunan. Ijtimaiyah, 1(1), 1-17. https;//jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ijtimaiyah/article/view/1161
Zainal Arifin, (2011). Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset)
DOI: https://doi.org/10.31764/paedagoria.v14i4.16806
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 elsi oktarina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan
Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan | Universitas Muhammadiyah Mataram.
_______________________________________________
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan |
______________________________________________
CURRENT INDEXING:
..
EDITORIAL OFFICE: