DESAIN PEMBELAJARAN PEDATI PADA MODEL BLENDED LEARNING
Abstract
Abstrak: Berakhirnya pandemi Covid-19 di masa sekarang ini membawa dampak pada dunia pendidikan, salah satunya peralihan pelaksanaan pembelajaran secara daring menuju luring. Dengan demikian, agar perubahan tidak terlalu signifikan dan tidak meninggalkan kebiasaan sebelumnya, maka dilakukan suatu pembelajaran blended learning. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran tetap daring namun juga tidak meninggalkan tatap muka dengan pendidik. Prinsip yang dapat mengolaborasikan kedua aktivitas tersebut adalah penerapan prinsip PEDATI (Pelajari, Dalami, Terapkan, Evaluasi). Model blended learning dirancang dengan memadukan pembelajaran tatap muka dan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat daring (online). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan desain pembelajaran PEDATI dalam Model Blended Learning di Universitas Wisnuwardhana. Metode deskriptif kualitatif digunakan dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan studi pustaka. Penelitian ini dimual dengan mempersiapkan konten matakuliah Profesi Kependidikan pada LMS Universitas. Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah desain pembeajaran PEDATI dalam Model Blended Learning yang meliputi: 1) PElajari; 2) DAlami; 3) Terapkan; dan 4) evaluasI. Desain PEDATI pada Model Blended Learning di Universitas Wisnuwardhana diharapkan dapat memberi referensi atau rujukan bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Abstract: The end of the current COVID-19 pandemic has had an impact on the world of education, one of which is the transition from online to offline learning. Thus, so that changes are not too significant and do not abandon previous habits, blended learning is carried out. This is done so that learning remains online but also does not involve face-to-face contact with educators. The principle that can collaborate these two activities is the application of the PEDATI principle (Learn, Explore, Apply, Evaluate). The blended learning model is designed by combining face-to-face learning and online information and communication technology. This research aims to describe the PEDATI learning design in the Blended Learning Model at Wisnuwardhana University. Qualitative descriptive methods were used with data collection techniques in the form of observation and literature study. This research began by preparing the content for the Education Professionals course at the University's LMS. The results achieved in this research are the PEDATI learning design in the Blended Learning Model which includes: 1) LEARN; 2) Natural; 3) Apply; and 4) evaluation. It is hoped that the PEDATI design in the Blended Learning Model at Wisnuwardhana University can provide a reference for educators in carrying out learning in higher education.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, M. (2013). Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 12, 8–12.
Bersin, J. (2004). The Blended Learning Book; Best Practices, Proven Methodologies and Lessons Learned. John Wiley & Sona, Inc.
Chaeruman, U. A. (2013). MERANCANG MODEL BLENDED LEARNING DESIGNING. Jurnal Teknodik, 17(4), 399–409.
Chaeruman, U. A. (2018). PEDATI: Model Desain Sistem Pembelajaran Blended (Vol. 53, Issue 9). Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.15595.90408
Choirunnisa, N., & Yatri, I. (2022). Efektivitas Model Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(4), 975–985. https://doi.org/10.31949/jcp.v8i2.2752
Fitriani, F., Sarilah, S., & Ridlo, M. R. (2024). Efektivitas Model Pembelajaran Blanded Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemandirian. Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Kependidikan, 15(1), 102–109.
Halimah, S. (2019). Desain pembelajaran berbasis Blended Learning di Perguruan Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 3, 680–685.
Hariyadi, E., Sejati, A. E., & Zulhija, M. (2022). Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis WhatsApp Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi COVID-19 Pada Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi SMA. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 11193–11204. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/2854
Jultri, S. (2020). Desain Pembelajaran Pedati sebagai Alternatif Pengembangan Metode Asinkron. Prosiding Seminar Nasional PBSI-III, 61–66.
Köse, U. (2010). A blended learning model supported with Web 2.0 technologies. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2, 2794–2802. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03.417
Mualimah, E. N., Usmaedi, U., Pamungkas, A. S., Siswanto, P., & Solihatulmilah, E. (2021). Pengembangan Learning Management System (LMS) Dengan Desain Pedati Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Program Studi PGSD. Primary: Jurnal Keilmuan Dan Kependidikan Dasar, 13(02), 105–118. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/view/5190%0Ahttp://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/download/5190/3390
Mufidah, N. L., & Surjanti, J. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Masa Pandemi Covid-19. Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 9(1), 187–198. https://doi.org/10.23887/ekuitas.v9i1.34186
Munir. (2012). Multimedia konsep dan aplikasi dalam pendidikan. In Alfabeta. Alfabeta.
Mutaqin, A., Marethi, I., & Syamsuri. (2016). Model Blended Learning di Program Studi Pendidikan Matematika Untirta. Cakrawala Pendidikan, 35(1), 134–141.
Novitayati, R. (2013). Pengaruh Metode Blended Learning dan Self Regulated Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif IPS. Jurnal Penelitian Kependidikan, 23(1), 48–57.
Rohana, S., & Syahputra, A. (2021). Model Pembelajaran Blended Learning Pasca New Normal Covid-19. At-Ta’Dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 13(1), 48–59. https://doi.org/10.47498/tadib.v13i01.488
Sofiana, N. (2015). Implementasi blended learning pada mata kuliah Extensive listening. Jurnal Tarbawi, 12(1), 59–69. https://ejournal.unisnu.ac.id/JPIT/article/view/303
Sriwardiningsih, E. (2014). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Belajar Mahasiswa E-Learning. Binus Business Review, 5(2), 564–570.
Staker, H., & Horn, M. B. (2012). Classifying K – 12 Blended Learning. INNOSIGHT Institute, May, 1–22. https://www.christenseninstitute.org/wp-content/uploads/2013/04/Classifying-K-12-blended-learning.pdf
Sulistiyoningsih, T., Kartono, K., & Mulyono, M. (2015). PBL Bernuansa Adiwiyata Dengan Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Karakter Peduli Lingkungan. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 4(2), 84–92.
Yasar, O., & Adiguzel, T. (2010). A working successor of learning management systems: SLOODLE. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2(2), 5682–5685. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03.928
DOI: https://doi.org/10.31764/paedagoria.v15i2.19197
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Sri Rahayuningsih, Febi Dwi Widayanti, Indria Kristiawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan
Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan | Universitas Muhammadiyah Mataram.
_______________________________________________
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan |
______________________________________________
CURRENT INDEXING:
EDITORIAL OFFICE: