PEMANFAATAN LIMBAH BIOFLOK IKAN LELE SEBAGAI PUPUK CAIR SAYURAN ORGANIK DI DESA SEULALAH BARU KOTA LANGSA
Abstract
ABSTRAK
Budidaya perikanan air tawar yang dilakukan pada budidaya intensif ataupun semi intensif sering menyisakan permasalahan terutama dalam hal pengelolaan limbah hasil budidaya tersebut. Limbah yang budidaya perikanan memiliki beberapa komponen penting yang sangat diperlukan oleh tanaman terutama tanaman hortikultura seperti sayuran. Pengabdian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kelompok masyarakat pembudidaya ikan lele terutama dalam mengolah limbah menjadi pupuk cair organik. Kegiatan pengabdian dilakukan pada kelompok petani budidaya ikan lele secara semi intensif di Desa Seulalah Baru, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa yang berjumlah 40 orang peserta. Dalam pelaksanaan pengabdian tahapan yang dilakukan yaitu analisa situasi mitra, identifikasi masalah, penetuan tujuan, pendekatan sosial dan pelaksanaan kegiatan yang meliputi analisis jumlah dan kontinuitas limbah, penanaman tanaman sayuran, sistem pengambilan limbah, packing, penyimpanan dan metode penambahan zat tumbuh. Pelaksanaan pengabdian memperoleh hasil berupa pemahaman sebesar 95%:5% terhadap petani budidaya lele terutama dalam membudidaya ikan lele secara baik, dapat membuat pupuk cair secara mandiri, mengetahui model pemasaran pupuk cair organik, dan adanya suatu usaha baru yakni pupuk cair organic. Pengabdian yang dilakukan secara langsung kepada masyarakat terutama petani budidaya lele akan mengubah perilaku dan sistem budidaya dengan memanfaakan semua hasil budidaya menjadi produk yang bernilai jual.
Kata kunci: desa seulalah baru; sayuran; inovasi; limbah budidaya; pengelolaan.
ABSTRACT
Freshwater aquaculture which is carried out in intensive or semi-intensive cultivation often leaves problems, especially in terms of managing the waste from the cultivation. Waste from aquaculture has several important components that are needed by plants, especially horticultural crops such as vegetables. This service aims to solve the problems faced by catfish cultivating community groups, especially in processing waste into organic liquid fertilizer. The service activity was carried out in a semi-intensive catfish farming farmer group in Seulalah Baru Village, Langsa Lama District, Langsa City, with a total of 40 participants. In carrying out the service the stages carried out are analysis of partner situations, problem identification, goal setting, social approach and implementation of activities which include analysis of the amount and continuity of waste, planting vegetable crops, waste collection systems, packing, storage and methods for adding growing substances. The implementation of the service obtained results in the form of an understanding of 95%:5% for catfish farming farmers, especially in cultivating catfish properly, being able to make liquid fertilizer independently, knowing the marketing model of organic liquid fertilizer, and the existence of a new business, namely organic liquid fertilizer. Service that is carried out directly to the community, especially catfish farming farmers, will change the behavior and cultivation system by utilizing all the results of cultivation into products that are of sale value.
Keywords: seulalah baru village; vegetables, innovation; cultivation waste; management.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akmal, Y., Muliari, Humairani, R., Zulfahmi, I., & Maulina. (2019). Pemanfaatan air buangan budidaya ikan lele (Clarias sp.) sebagai media budidaya Daphnia sp. Jurnal Biosains Dan Edukasi, 1(1), 22–27. https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/biosed/article/view/6
Avnimelech, Y. (1999). Carbon/Nitrogen Ratio as a Control Element in Aquaculture Systems. Aquaculture, 176(3–4), 227–235. https://doi.org/10.1016/S0044-8486(99)00085-X
Capah Richar L. (2006). Kandungan Nitrogen dan Fosfor Pupuk Organik Cair dari Slude Instalasi Gas Bio dengan Penambahan Tapung Tulang Ayam dan Tepung Darah Sapi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49441
Ekasari, J. (2009). Teknologi Biotlok: Teori dan Aplikasi dalam Perikanan Budidaya Sistem Intensif Bioflocs Technology: Theory and Application in Intensive Aquaculture System. Jumal Akuakultur Indonesia, 8(2), 117–126. https://doi.org/10.19027/jai.8.117-126
Ekasari, J., Angela, D., Waluyo, S. H., Bachtiar, T., Surawidjaja, E. H., Bossier, P., & De Schryver, P. (2014). The size of biofloc determines the nutritional composition and the nitrogen recovery by aquaculture animals. Aquaculture, 426–427(December 2021), 105–111. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2014.01.023
Ekasari, J., Zairin, M., Putri, D. U., Sari, N. P., Surawidjaja, E. H., & Bossier, P. (2015). Biofloc-Based Reproductive Performance of Nile Tilapia Oreochromis niloticus L. broodstock. Aquaculture Research, 46(2), 509–512. https://doi.org/10.1111/are.12185
Hermawan, T. E. S., Sudaryono, A., & Prayitno, S. B. (2014). Pengaruh Padat Tebar Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Lele (Clarias gariepinus) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology, 2(3), 76–85. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
Pardiansyah, D. (2015). Meminimalisir Limbah Nitrogen Dalam Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) Dengan Budidaya Sistem Bioflok. Jurnal Agroqua, 13(1), 42–45. https://www.academia.edu/38350081/42-45_Dedi.pdf
Pardiansyah, D., Supriyono, E., & Djokosetianto, D. (2014). Evaluasi Budidaya Cacing Sutra Tubifex sp . yang Terintegrasi dengan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok. Jurnal Akuakultur Indonesia, 13(1), 28–35. https://doi.org/10.19027/jai.13.28-35
Sari, Rini Kartika, D. Y., & Sudaryanto. (2016). Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Serta Kualitas Produk Terhadap Minat Pembelian Ulang. Bisma Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 10(2), 115–126. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA/article/view/5987
Sukander, Windu, Widarnani, M. S. (2016). Respons Imun Dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Lele, Clarias Gariepinus (Burchell 1822) Pada Budi Daya Sistem Bioflok Dengan Sumber Karbon Berbeda Serta Diinfeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Iktiologi Indonesia 16(3):, 16(3), 309–323. https://dx.doi.org/10.32491/jii.v16i3.30
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.10867
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: