PENDAMPINGAN PENERAPAN BIOAKTIVATOR DALAM PENGOLAHAN KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK DI BUMDES SUMBER BAROKAH

Syaiful Khoiri, Mustika Tripatmasari, Himmatul Khasanah, Nur Widodo, Dita Megasari

Abstract


ABSTRAK

BUMDes Sumber Barokah, Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dengan sektor bisnis utama peternakan sapi dengan kandang komunal. Kotoran sapi yang hasilkan rata-rata 12% dari bobot tubuh sehingga kotoran sapi dapat menjadi permasalahan yang serius apabila tidak diolah. Diperlukan teknologi pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk, seperti penggunaan bahan tambahan berupa bioaktivator yang dapat mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kandungan hara pada pupuk yang dihasilkan. Peternak dari BUMDes Sumber Barokah belum mengetahui cara aplikasi bioaktivator dalam pengolahan pupuk. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk dengan menggunakan bioaktivator. Pelaksanaan pengabdian ini meliputi diskusi, workshop, dan pendampingan. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peternak tentang cara membuat dan kriteria pupuk yang baik yang terbuat dari limbah kotoran sapi sebesar 59,6%. Selain itu, keterampilan peternak dalam membuat pupuk menggunakan bioaktivator meningkat dari yang tidak terampil menjadi sedikit terampil dan terampil mencapai 73,3%. Evaluasi kegiatan pendampingan ini secara umum memperoleh respon baik dari para peternak. Hal yang dapat disarankan dari hasil pengabdian masyarakat ini yaitu diperlukan renovasi kandang komunal dengan desain yang lebih tepat, serta diperlukan sarana dan prasaran yang lebih besar dan lengkap untuk pengolahan limbah peternakan dengan tujuan komersial.  

 

Kata kunci: BUMDes; limbah ternak; mikroba lokal; peternakan; pupuk bokashi.

 

ABSTRACT

BUMDes Sumber Barokah, Kebun, Kamal, Bangkalan Regency, East Java with the main business sector is cattle farming with communal pens. Cow dung produces an average of 12% of body weight so cow dung can be a serious problem if unutilized, such as an environmental pollutant. Biotechnology is needed to process cow dung waste into fertilizer, i. e. bioactivators as the additional bio materials that can speed up the fermentation process and increase the nutrient content of the fertilizer produced. However, farmers do not yet know how to apply bioactivators in fertilizer processing. This community service aims to increase the knowledge and skills of farmers in processing cow dung waste into fertilizer using bioactivators. Implementation of this community service includes discussions, workshops, and mentoring. The results of this service show an increase in farmers' knowledge about how to make and the criteria for good fertilizer made from cow dung waste by 59.6%. In addition, farmers' skills in making fertilizer using bioactivators increased from unskilled to slightly skilled and skilled reaching 73.3%. Evaluation of this mentoring activity generally received a good response from farmers. Based on the results of this program, it is recommended that there be a need to renovate communal pens with a more appropriate design, and more complete facilities and infrastructure are needed for processing livestock waste for commercial purposes.

 

Keywords: BUMDes; cattle; cow dung; local microbe; organic fertilizer.


Keywords


BUMDes; cattle; cow dung; local microbe; organic fertilizer.

Full Text:

PDF

References


Arifin, Z., Triyono, T., Harsito, C., Prasetyo, S. D., & Yuniastuti, E. (2019). Pengolahan limbah kotoran sapi dan onggok pati aren menjadi pupuk organik. Prosiding SENADIMAS Ke, 4, 191–196.

Aryanto, A. T., & Effendi, I. (2015). Perancangan model pertanian terpadu tanaman-ternak dan tanaman-ikan di perkampungan teknologi Telo, Riau. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 43(2), 168–178.

Fathurrohman, A., & Adam, M. A. (2015). Persepsi peternak sapi dalam pemanfaatan kotoran sapi menjadi bi-ogas di Desa Sekarmojo Purwosari Pasuruan. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science), 25(2), 36–42.

Hidayat, R., Ardyawin, I., Mustamin, M., & Mardiah, M. (2021). Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Program Kebersihan, Keindahan, Dan Ketertiban (K3) Di Kota Mataram (Studi di Kelurahan Jempong Baru). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(3).

Huda, S., & Wikanta, W. (2017). Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik Sebagai Upaya Mendukung Usaha Peternakan Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Mandiri Jaya Desa Moropelang Kec. Babat Kab. Lamongan. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, 26–35.

Khoiri, S., Badami, K., Pawana, G., & Utami, C. S. (2021). Efektivitas Isolat-Isolat Bacillus sebagai Pengendali Penyakit Bulai dan Pemacu Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Kondisi Terkontrol. Rekayasa, 14(2), 144–151.

Khoiri, S., & Mualim, M. (2018). Fermentasi Limbah Jagung dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Jagung Ungu Introduksi di Madura. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 11(2), 96–100.

Nenobesi, D., Mella, W., & Soetedjo, P. (2017). Pemanfaatan Limbah Padat Kompos Kotoran Ternak dalam Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan dan Biomassa Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Pangan, 26, 43–55.

Nugraha, P., & Amini, N. (2013). Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 2, 193–197.

Nurfathiyah, P., & Rendra, R. (2020). Efektivitas Media Dan Materi Penyuluhan Dalam Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Di Kecamatan Sakernan Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi| JIITUJ|, 4(1), 59–73.

Siswati, L. (2012). Pola pertanian terpadu ternak dan tanaman hortikultura di Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan, 9(2).

Ulumiyah, I. (2013). Peran Pemerintah Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(5), 890–899.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i4.19741

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: