Pendampingan masyarakat untuk pembentukan TABOGA Farm guna peningkatan kesejahteraan petani di desa Klangon kabupaten Madiun

Fariz Kustiawan Alfarisy, Didik Pudji Restanto, Laily Ilman Widuri, Yuli Witono, Fifteen Aprila Fajrin, Hadi Paramu

Abstract


Abstrak

Desa Klangon saat ini menjadi desa rujukan tanaman porang Indonesia. Tidak hanya itu Desa Klangon memiliki wisata klangon yang terletak di tengah hutan klangon. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah memberikan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat mengenai implementasi Agro Smart Village sebagai solusi pengelolaan wisata dan TABOGA dalam upaya peningkatan kemandirian dan derajat kesehatan masyarakat. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi koordinasi dengan perangkat desa,  FGD (Focus Group Discussion) dan praktek di beberapa kelompok masyarakat, pendampingan, pembentukan TABOGA farm, dan pendampingan, Pendampingan dalam perencanaan pengembangan usaha hilirisasi produk TABOGA. Kegiatan pengabdian desa Asal melibatkan beberapa perangkat desa, tokoh masyarakat, dan petani yang menjadi sasaran. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah komoditas TABOGA di desa klangon memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai komoditas unggulan kedua setelah porang. Setidaknya dari hasil FGD tercatat sebanyak 18 jenis tanaman obat tradisional yang banyak tumbuh berdampingan dengan tanaman porang di hutan Desa Klangon. Namun, potensi ini belum banyak dimanfaatkan secara maksimal. Permasalahan utama yang menjadi kendala adalah pemasaran produk TABOGA. Berdasarkan permasalahan tersebut, kontribusi yang diberikan oleh Tim Pengabdi pada kegiatan ini yakni  pendampingan implementasi Agro Smart Village melalui pemetaan komoditas TABOGA untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengembangkan komoditas TABOGA untuk kesejahteraan masyarakat Desa Klangon.

 

Kata kunci: pemasaran; porang; tanaman obat tradisional; wisata.

 

Abstract

Klangon Village is currently a reference village for Indonesian porang plants. Klangon Village has a Klangon tourist area which is in the middle of the Klangon forest. The purpose of community service was to provide community empowerment and assistance regarding the implementation of Agro Smart Village as a tourism management solution and TABOGA to increase self-sufficiency and community health status. The method of implementing the assisted village service activities was carried out using two methods, namely FGD (Focus Group Discussion) and practiced in several community groups. The production technology practice method aimed to aid the community regarding the formation of TABOGA Farm. Origin village service activities involved several village officials, community leaders, and targeted farmers. Based on the results of the community service activities, the Klangon people required assistance from universities to make mapping of TABOGA commodities and their marketing. Farmers need institutional support such as BUMDES to become a business unit that accommodates community taboga plant products so that it is hoped that they can increase people's income.

Keywords: tourism; traditional medicinal plant; marketing.


Keywords


tourism; traditional medicinal plant; marketing.

Full Text:

PDF

References


Adamowicz, M., & Zwolinska-Ligaj, M. (2020). The “Smart Village” As Away To Achieve Sustainable Development In Rural Areas Of Poland. Sustainability (Switzerland), 12(16), 1–28. https://doi.org/10.3390/su12166503

Aziiza, A. A., & Susanto, T. D. (2020). The Smart Village Model For Rural Area (Case Study: Banyuwangi Regency). IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 722(1), 1–11. https://doi.org/10.1088/1757-899X/722/1/012011

Fathul, J., RZ, I. O., Masnun, & Yandra, A. (2022). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Kampung Iklim Rw 03 Kelurahan Tabek Gadang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(5), 1232–1237. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i5.11160

Fitriana, P., Seran, W., & Pellondou, M. E. (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Menerapkan Sistem Agroforestry Porang (Amorphopallus Muelleri Blume) Dalam Menjaga Kelestarian Hutan Wilayah Kerja KPH Saradan (Studi Kasus: Di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur. Jurnal Wana Lestari, 3(1), 9–13.

Hamdhan, R. Al. (2021). Dampak Usahatani Komoditas Porang Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Jurnal Agribisnis Dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 5(2), 125–138. https://doi.org/10.24198/agricore.v5i2.30614

Izzah, K. D., & Kolopaking, L. M. (2020). Manfaat Badan Usaha Milik Desa Dan Kesejahteraan Masyarakat Lapisan Bawah. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, 4(1), 37–54.

Millah, N., Miswanto, & Alfiniyah, C. (2023). Pembuatan Sistem Informasi Desa (SID) Untuk Menunjang Pelayanan Di Desa Klangon, Madiun. Jurnal Ilmu Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1), 27–33.

P Nugraha, S., & Agustiningsih, W. R. (2015). Pelatihan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(1), 58–62.

Pertiwi, R., Notriawan, D., & Wibowo, R. H. (2020). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Meningkatkan Imunitas Tubuh Sebagai Pencegahan COVID-19. Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 18(2), 110–118.

Pradhana, A. P., Haryani, A. T., & Yitawati, K. (2020). Strategi Pengembangan Dalam Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan Di Watu Bayang Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Media Komunikasi Hasil Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(2), 1–4.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i2.22740

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: