Pengembangan minat siswa terhadap kerajinan makrame melalui pelatihan teknik dasar pembuatan hiasan dinding makrame
Abstract
Abstrak
Kerajinan makrame memanfaatkan teknik simpul pada tali atau benang untuk menciptakan karya dekoratif. Memiliki sejarah panjang sejak abad ke-13 dari kalangan penenun Arab, makrame banyak digemari pada setiap periode sejarah dan makrame harus terus dilestarikan dan dikembangkan terutama oleh kalangan muda yang memiliki minat pada seni kreatif. Peneliti bekerjasama dengan SMK Telkom Bandung untuk mengadakan kegiatan berupa workshop pelatihan teknik dasar pembuatan hiasan dinding makrame yang bertujuan untuk mengembangkan minat serta kemampuan siswa dalam pembuatan kerajinan makrame. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan demonstrasi langsung dan hands-on learning (Pembelajaran praktis). Tahapan kegiatan workshop ini adalah pemaparan materi terlebih dahulu oleh pemateri, lalu demonstrasi langsung oleh pemateri terkait teknik simpul dasar, kemudian siswa hands-on learning terhadap apa yang telah didemonstrasikan langsung oleh pemateri. Pelatihan ini diikuti oleh 14 peserta siswa SMK Telkom Bandung, dan dilaksanakan pada 13 Desember 2022 semester genap Tahun Ajaran 2021/2022. Hasil dari penelitian ini adalah siswa mendapatkan wawasan mengenai apa itu makrame, sejarah, alat dan bahan, jenis-jenis simpul, dan teknik pembuatannya. Siswa juga mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembuatan makrame, mempraktikan teknik simpul, dan menciptakan hasil akhir berupa karya hiasan dinding makrame. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan cepat memahami dan tertarik pada hiasan dinding makrame. Mereka berhasil membuat hiasan dinding makrame dengan baik setelah mengikuti tahapan kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa terhadap hiasan dinding makrame berkembang dengan cepat. Kemudian siswa diharapkan dapat terus mengembangkan minatnya terhadap makrame dan dapat menjadikannya tempat untuk menyalurkan hobi seni kreatif atau bahkan peluang bisnis.
Kata Kunci: makrame; pelatihan teknik dasar; workshop; demonstrasi langsung; hands-on learning
Abstract
Macrame is a craft that involves knotting techniques on strings or threads to create decorative pieces. It has a long history dating back to the 13th century among Arab weavers and has been cherished throughout various historical periods. It's essential to preserve and develop this craft, especially among younger generations interested in creative arts. Researchers collaborated with Telkom Bandung Vocational High School to organize a workshop aimed at training students in the basic techniques of macrame wall-hanging creation. The goal was to nurture their interest and skills in macrame crafting. This research employed a qualitative methodology with a hands-on learning approach. The workshop activities included an initial material exposition by the instructor, followed by direct demonstrations of basic knotting techniques, and then hands-on learning sessions for students to practice what was demonstrated. Fourteen students from Telkom Bandung Vocational High School participated in the training, which took place on December 13, 2022, in the second semester of the 2021/2022 academic year. The outcomes of this research included providing students with insights into macrame, its history, tools and materials, types of knots, and crafting techniques. Students also had the opportunity to engage directly in macrame creation, practicing knotting techniques, and producing finished macrame wall hanging artworks. The research findings indicated that students quickly grasped the basic techniques and became interested in macrame wall hangings. They successfully crafted macrame wall hangings after participating in the workshop activities, demonstrating a rapid development of interest in macrame among students. The hope is that students will continue to cultivate their interest in macrame and consider it as a platform for expressing their creative art hobbies or even as a business opportunity.
Keywords: macrame; basic technique training; workshop; direct demonstration; hands-on learning.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfian, S. D., Insani, W. N., Halimah, E., Qonita, N. A., Jannah, S. S., Nuraliyah, N. M., … Abdulah, R. (2021). Lack of awareness of the impact of improperly disposed of medications and associated factors: a cross-sectional survey in Indonesian households. Frontiers in Pharmacology, 12, 630434. https://doi.org/10.3389/fphar.2021.630434
Aulia, G., Rizki, A. N., Hidayat, A., & Khofifah, S. (2021). Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional dan obat kimia sintesis di Kelurahan Kedaung Kota Depok. Edu Masda Journal, 5(2), 49–55.
Ayudhia, R., Soebijono, T., & Oktaviani. (2017). Rancang bangun sistem informasi penjualan obat pada Apotek Ita Farma. Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Akuntansi, 6(1), 1–8.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.2411 Tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Ben, Y., Fu, C., Hu, M., Liu, L., Wong, M. H., & Zheng, C. (2019). Human health risk assessment of antibiotic resistance associated with antibiotic residues in the environment: a review. Environmental Research, 169, 483–493. https://doi.org/10.1016/j.envres.2018.11.040
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Farkouh, A., Frigo, P., & Czejka, M. (2016). Systemic side effects of eye drops: a pharmacokinetic perspective. Clinical Ophthalmology, 10, 2433–2441. https://doi.org/10.2147/OPTH.S118409
Gomella, L. G., Haist, S. A., & Adams, A. G. (2015). Clinician’s pocket drug reference. New York: McGraw Hill Professional.
Jajuli, M., & Kurnia, R. (2018). Artikel tinjauan: faktor-faktor yang mempengaruhi dan risiko pengobatan swamedikasi. Farmaka, 16(1), 48–53. https://doi.org/10.24198/jf.v16i1.16789
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Farmakope Indonesia edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kristiana, L., Paramita, A., Andarwati, P., Maryani, H., & Izza, N. (2020). Posisi relatif provinsi di Indonesia berdasarkan penggunaan pengobatan tradisional: analisis komponen utama biplot. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(3), 178–187. https://doi.org/10.22435/hsr.v23i3.3244
Kusturica, M. P., Tomas, A., & Sabo, A. (2017). Disposal of unused drugs: knowledge and behavior among people around the world. Reviews of Environmental Contamination and Toxicology, 240, 71–104. https://doi.org/10.1007/398_2016_3
Laila, A. N. N., Yulinar, F. L., Nurussalam, A. M. R., Nandiwardana, A., Erlitasari, A. S., Damayanti, R. E. M., … Setiawan, C. D. (2019). Tingkat pengetahuan masyarakat di daerah Joyoboyo tentang penyakit mata dan sediaan obat mata. Jurnal Farmasi Komunitas, 6(1), 9–13. https://doi.org/10.20473/jfk.v6i1.21822
Lau, S. H. A., Herman, & Rahmat, M. (2019). Studi perbandingan tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat herbal dan obat sintetik di Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 5(1), 33–37.
Law, G. C., Bülbül, A., Jones, C. J., & Smith, H. (2020). ‘The mean mummy way’ – experiences of parents instilling eye drops to their young children as described in online forums and blogs. BMC Pediatrics, 20(1), 514. https://doi.org/10.1186/s12887-020-02410-4
Mehuys, E., Delaey, C., Christiaens, T., van Bortel, L., van Tongelen, I., Remon, J. P., & Boussery, K. (2020). Eye drop technique and patient-reported problems in a real-world population of eye drop users. Eye, 34(8), 1392–1398. https://doi.org/10.1038/s41433-019-0665-y
Polianciuc, S. I., Gurzău, A. E., Kiss, B., Ştefan, M. G., & Loghin, F. (2020). Antibiotics in the environment: causes and consequences. Medicine and Pharmacy Reports, 93(3), 231–240. https://doi.org/10.15386/mpr-1742
Pratiwi, R., Saputri, F. A., & Nuwarda, R. F. (2018). Tingkat pengetahuan dan penggunaan obat tradisional di masyarakat: studi pendahuluan pada masyarakat di Desa Hegarmanah, Jatinangor, Sumedang. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 7(2), 97–100. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i2.19295
Salsabila, & Supriana, T. (2018). Strategies to increase the consumption of traditonal medicine in Medan. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 122(1), 12006. https://doi.org/10.1088/1755-1315/122/1/012006
Syamsuni, A. (2005). Ilmu resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2007). Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya (edisi keenam). Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tong, A. Y. C., Peake, B. M., & Braund, R. (2011). Disposal practices for unused medications around the world. Environment International, 37(1), 292–298. https://doi.org/10.1016/j.envint.2010.10.002
Wibowo, A. (2010). Cerdas memilih obat dan mengenali penyakit: panduan mengonsumsi obat-obatan bagi orang awam. Jakarta: Lingkar Pena.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i2.23050
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: