Pendampingan masyarakat usia produktif untuk pencegahan HIV AIDS dan pengurangan stigma di desa Ambengan Singaraja
Abstract
Abstrak
HIV/AIDS masih menjadi penyakit menular yang tidak bisa disembuhkan dan sering kali orang dengan HIV/AIDS mengalami stigma serta diskriminasi dengan sesama atau masyarakat sekitar. Sesuai dengan prong 1 untuk penanggulangan HIV/AIDS bahwa pencegahan HIV/AIDS menjadi satu hal terpenting khusunya pada usia produktif. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan pada masyarakat usia produktif untuk melakukan pencegahan HIV/AIDS dan pengurangan stigma yang dilakukan di Desa Ambengan. Metode yang dilakukan dengan tahap pra persiapan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sasaran yang diberikan pengbdian masyarakat adalah 15-20 orang masyarakat usia reproduktif dengan tempat pengabdian di Desa Ambengan. Tahap pra persiapan mulai dari pendekatan dengan tokoh masyarakat dan perbekel Desa Ambengan, selanjutnya pelaksanaan dengan teknik pemberian edukasi dan pendampingan. Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk memantau keberhasilan peningkatan pengetahuan dan pendampingan yang dilakukan. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata nilai pre test sebelum diberikan edukasi dengan nilai 70,8 selanjutnya setelah diberikan edukasi pengetahuan mereka meningkat menjadi 88,5. Simpulannya adalah pendampingan yang dilakukan efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat usia reproduktif dalam mencegah penularan HIV/AIDS dan penurunan stigma serta diskriminasi.
Kata kunci: pengabdian; HIV-AIDS; pendampingan; pengetahuan
Abstract
HIV/AIDS is still an infectious disease that cannot be cured and people with HIV/AIDS often experience stigma and discrimination from each other or the surrounding community. In accordance with prong 1 for HIV/AIDS prevention, HIV/AIDS prevention is one of the most important things, especially in the productive age. The aim of this service is to provide assistance to people of productive age to prevent HIV/AIDS and reduce stigma in Ambengan Village. The method used is the pre-preparation stage, preparation stage, implementation stage and evaluation stage. The target for community service is 15-20 people of reproductive age with a place of service in Ambengan Village. The pre-preparation stage starts from approaching community leaders and Ambengan Village equipment, then implementation using education and mentoring techniques. Next, carry out monitoring and evaluation activities to monitor the success of increasing knowledge and mentoring carried out. The result of this community service was that there was an increase in knowledge, the average pre-test score before being given education was 70.8, then after being given education, their knowledge increased to 88.5. The conclusion is that the assistance provided is effective in increasing knowledge of people of reproductive age in preventing HIV/AIDS transmission and reducing stigma and discrimination.
Keywords: devotion; HIV-AIDS; accompaniment; knowledge
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, R. (2021). Epidemiology Quality of Life of People with HIV / AIDS based on Compliance.
Ariyanti, K., Sariyani, M., & Utami, L. (2019). Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa di SMP Negeri Selemadeg Timur. Indonesian Journal of Community Empowermen, 1(2), 7–11.
CHBP UGM. (2020). CHBP UGM. Stop Stigma pada ODHA [Internet]. 2020 [cited 2024 Apr 23]. -pada-odha/. https://chbp.fk.ugm.ac.id/2020/10/21/stop-stigma-pada-odha/
Dewi, D. P. K., Megaputri, P. S., Wulandari, N. K. A., & Dianiati, L. A. (2015). Sex and Functional Status As A Predictor Of Death Of People Living With HIV/AIDS On ARV Therapy In Buleleng Hospital.
Dewi, P. D. P. K., Sawitri, A. A., Wulandari, P. L., & Putra, I. (2015). Sex and Partner Status As Predictors of Loss to Follow Up Among HIV/AIDS Patients on ARV Treatment in Badung District Hospital Bali 2006 - 2014.
Dewi, P. D. P. K., & Widiarta, G. B. (2018). Predictors of Mortality among Patients Lost to Follow up Antiretroviral Therapy. Jurnal Ners, 13(1).
Hikmah, S., Kuswiharyanti, H., Raafi, V., Juarti, N., & Amaliadiana, T. (2021). Pengaruh Terapi ARV untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS: A Literature Review. J Bionursing, 3(2), 134–145.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pd
Larasaty, N., Shaluhiyah, Z., & A, S. (2015). Bentuk-Bentuk Dukungan Keluarga Terhadap Ibu dengan HIV Positif dalam Kepatuhan Terapi ARV di Kota Semarang. J Promosi Kesehatan Indonesia, 10(2), 116–130.
Notoatmodjo, S. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). PT. Rineka Cipta.
RJ, S., Novrikasari, N., Syakurah, R., & Natalia, M. (2021). Efek Samping Terapi Antiretroviral dan Kepatuhan Berobat Penderita HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan, 12(3).
Rodiah, S., Rosfiantika, E., & Yanto, A. (2016). Strategi Promosi Kesehatan Puskesmas DTP Tarogong Kabupaten Garut. Jurnal Sosiohumaniora, 3(18).
UNAIDS. (2021a). Confronting Inequaities Lesson for pandemic responses from 40 years of AIDS.
UNAIDS. (2021b). UNAIDS Data.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i2.23855
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: