Pembinaan numerasi siswa SMP Tadika Pertiwi untuk meningkatkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Shelly Morin, Hafsah Adha Diana, Ayu Agustianingsih, Gisela Anastacia Rosalind

Abstract


Abstrak

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan suatu usaha pemerintah untuk sistem pendidikan Indonesia yang dirancang untuk mengukur kompetensi dasar siswa dalam literasi dan numerasi. AKM tidak hanya untuk mengevaluasi pencapaian akademik siswa, tetapi juga untuk mengukur kesiapan mereka dalam berkontribusi dan berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui pembinaan AKM Numerasi di sekolah SMP Tadika Pertiwi bertujuan untuk melatih penguasaan Numerasi  dengan Model Blended Learning melalui modul dan latihan soal Asesmen Nasional. Metode yang dilakukan meliputi tahap persiapan awal seperti mempersiapkan modul sebagai bahan pembelajaran , tahap pelaksanaan seperti mengadakan sesi tanya jawab dan diskusi baik di google meet ataupun whatsapp, tahap akhir seperti Menyusun laporan akhir hasil pelaksanaan kegiatan. Hasil dari PKM ini menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap soal-soal AKM, kesiapan siswa dalam menghadapi AKM, dan peningkatan kualitas sekolah yang masuk dalam kategori kelas menengah. Berdasarkan kegiatan pembinaan AKM Numerasi di SMP Tadika Pertiwi dapat disimpulkan bahwa (1) program PKM berjalan dengan lancar dan diikuti oleh 23 siswa dari kelas 8 SMP Tadika Pertiwi, (2) siswa lebih memahami soal-soal AKM dan lebih siap mengikuti AKM di sekolah, serta (3) SMP Tadika Pertiwi masuk dalam kelas menengah berdasarkan hasil AKM.

 

Kata kunci: Asesmen Kompetensi Minimum; kurikulum merdeka; sekolah menengah pertama

 

Abstract

Minimum Competency Assessment (AKM) is a government effort for the Indonesian education system to measure students' basic competencies in literacy and numeracy. AKM is used to assess students' academic achievements and measure their readiness to contribute and participate effectively in social and economic life. The Community Service Program (PKM), through coaching AKM Numeracy at Tadika Pertiwi Middle School, aims to train Numeracy mastery using the Blended Learning Model through modules and practice on National Assessment questions. The methods used include the initial preparation stage, such as preparing modules as learning materials; the implementation stage, such as holding question and answer sessions and discussions on Google Meet and WhatsApp; and the final stage, such as preparing a final report on the results of the activity implementation. The results of this PKM show an increase in students' understanding of AKM questions, readiness to face AKM, and an increase in the quality of schools that fall into the middle-class category. Based on the AKM Numeracy Development activities at Tadika Pertiwi Middle School, it can be concluded that (1) the PKM event ran smoothly and was attended by 23 grade 8 students at Tadika Pertiwi Middle School, (2) students better understand AKM questions and are better prepared to take part in AKM at school, and (3) Tadika Pertiwi Middle School is included in the middle class based on AKM results.

 

Keywords: Minimum Competency Assessment (AKM); merdeka curriculum; junior high school


Keywords


Minimum Competency Assessment (AKM); merdeka curriculum; junior high school

References


Ansori, A. R. (2021). Asa APBN Menggapai Indonesia Maju 2045. Binsar Hiras Publisher.

Bappenas. (2020a). Metadata Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs): Pilar Pembangunan Ekonomi.

Hasanah, M., & Hakim, T. F. L. (2021). ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA ASSESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) SEBAGAI BENTUK PERUBAHAN UJIAN NASIONAL (UN). IRSYADUNA: Jurnal Studi Kemahasiswaan, 1(3). https://doi.org/10.54437/irsyaduna.v1i3.344

Ismail, S., & Zakiah, Q. Y. (2021). POLICY ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF MINIMUM COMPETENCY ASSESSMENT AS AN EFFORT TO IMPROVE READING LITERACY OF STUDENTS IN SCHOOLS. Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Kependidikan, 12(1), 83-91.

Mulyasa, H. E. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka. Bumi Aksara.

Naufal, H., & Amalia, S. R. (2022). PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA DI ERA MERDEKA BELAJAR MELALUI MODEL BLENDED LEARNING. Prosandika UNIKAL (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan) (Vol. 3, No. 1, pp. 333-340).

Nugraha, O. B., Frinaldi, A., & Syamsir, S. (2023). Pergantian Kurikulum Pendidikan Ke Kurikulum Merdeka Belajar Dan Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 390-404.

Priyani, N. E. (2022). Pengembangan Literasi Numerasi Berbantuan Aplikasi Etnomatematik Puzzle Game pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Perbatasan. Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar, 6(1), 267–280. https://doi.org/10.26811/didaktika.v6i1.536

Rokfah, M., & Diana, E. (2024). Manajemen Perpustakaan Dalam Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Pada Asesmen Kompetensi Minimum. Jurnal Educatio. https://doi.org/10.31949/educatio

.v10i3.9179

Sholikhah, M. (2023). PELATIHAN PEMBUATAN SOAL LITERASI NUMERASI BERBASIS ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) KEPADA GURU MA AL –ASY’ ARI JOMBANG. Jurnal Gramaswara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3(2), 59-69.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i3.26222

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: