Sosialisasi pengenalan seni tayub sejak dini di lingkungan sekolah dasar Desa Jono Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro

Lenita Angraini, Putri Ayu Sekar Sari Sari, Rana Nabila Nabila

Abstract


Abstrak

Kabupaten Bojonegoro dikenal memiliki potensi pertanian yang besar sekaligus kekayaan budaya, salah satunya adalah kesenian tradisonal Lagen Tayub di Desa Jono, Kecamatan Temayang. Namun, perkembangan zaman dan stigma negatif telah menurunkan minat generasi muda terhadap seni ini sehingga mengancam kelestariannya. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan kembali Langen Tayub sejak dini melalui kegiatan sosialisasi di sekolah dasar agar siswa memiliki pemahaman, rasa bangga, dan minat untuk melestarikan budaya lokal. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyuluhan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16-26 Juli 2025 di empat sekolah (SDN Jono 1, SDN Jono 2, SDN Jono 3, dan MI As-Syahidin) dengan melibatkan ±150 siswa kelas IV – V1 serta guru pendamping. Media pembelajaran berupa video dokumenter, poster, dan diskusi interaktif. Evaluasi dilakukan melalui observasi keaktifan dan wawancara singkat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa terhadap Langen Tayub sebesar ±75% dibanding sebelum sosialisasi, 70% siswa menyatakan berminat mempelajari lebih lanjut, dan 65% guru menyatakan kegiatan ini bermanfaat sebagai bahan ajar tambahan. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan softskill siswa berupa keberanian bertanya dan berpendapat, serta hardskill berupa pemahaman dasar tentang seni Tayub dan karawitan. Dengan demikian, program ini terbukti sebagai strategi edukasi budaya yang menyenangkan, mendorong regenerasi pelaku seni, serta mendukung upaya pelestarian tradisi lokal.

 

Kata kunci: Bojonegoro; softskill; langen tayub; sekolah dasar; sosialisasi budaya.

 

Abstract

Bojonegoro Regency is known for its great agricultural potential as well as cultural richness, one of which is the traditional art of Lagen Tayub in Jono Village, Temayang District. However, the development of the times and negative stigma have reduced the interest of the younger generation in this art, thus threatening its sustainability. This community service program aims to reintroduce Langen Tayub from an early age through socialization activities in elementary schools so that students have an understanding, a sense of pride, and an interest in preserving local culture. The method used is socialization and counseling with a qualitative approach through observation, documentation, and interviews. The activity was carried out on July 16-26, 2025 in four schools (SDN Jono 1, SDN Jono 2, SDN Jono 3, and MI As-Syahidin) involving ± 150 students in grades IV - V1 and accompanying teachers. Learning media were in the form of documentary videos, posters, and interactive discussions. Evaluation was carried out through active observation and short interviews. The results of the activity showed an increase in students' understanding of Langen Tayub by ±75% compared to before the socialization, 70% of students expressed interest in learning more, and 65% of teachers stated that this activity was useful as additional teaching material. In addition, this activity also improved students' soft skills in the form of courage to ask questions and express opinions, as well as hard skills in the form of a basic understanding of Tayub art and gamelan. Thus, this program has proven to be a fun cultural education strategy, encouraging the regeneration of artists, and supporting efforts to preserve local traditions.

 

Keywords: Bojonegoro; softskill; langen tayub;elementary school; cultural socialization.


Keywords


Bojonegoro; softskill; langen tayub;elementary school; cultural socialization.

Full Text:

PDF

References


Afrianti, M. (2021). EKSISTENSI KESENIAN TAYUB DI ERA GLOBALISASI. Prosiding Conference on Research and Community Services, 3(1), 651–659.

Afrianti, M., & Brata, D. P. N. (2020). Faktor-faktor yang memengaruhi eksistensi budaya tayub di Kelurahan Warujayeng Nganjuk. Prosiding Conference On Research And Community Services, 2(1), 862–870.

Al-Amin, A. N. F., & Artono, A. (2022). Perkembangan Kesenian Tayub Di Kabupaten Bojonegoro Pada Tahun 1990-2000. Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah, 12(1).

Anggar Kusuma, G. R. D. (2023). Eksistensi Kesenian Tayub Sekar Taji Di Dusun Pundungsari Desa Pundungsari Kapanewon Semin Kabupaten Gunungkidul. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Aqilah, A. S. A. A. S., Febrian, R., Kurniawan, I., Kholik, A., Hakim, L., & Winda, N. (2023). LGOLIVE: Slot Gacor Maxwin Hari Ini dengan Link Resmi dan Kemenangan Maxwin!| ANALISIS PENGELOLAAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DALAM BIDANG PENELITIAN. AL-KAFF: JURNAL SOSIAL HUMANIORA, 1(3).

Hadi, Y. S. (2018). Revitalisasi tari tradisional. Dwi-Quantum.

Handayani, A. P., Beng, J. T., Salsabilla, F. T., Morin, S., Ardhia, T. S. S., & Rusli, V. A. (2024). Hilangnya Budaya Lokal di Era Modern dan Upaya Pelestariannya dalam Perspektif Pancasila. Dewantara: Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 3(4), 178–188.

Hikmah, K., & Pebrianti, S. I. (2025). Bentuk pertunjukan Tayub dalam upacara ritual Sedekah Bumi desa Ronggomulyo Sumber Rembang. Imaji: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 23(1), 27–35.

Muslim, A. S., & Mujab, S. (2022). Dakwah Islam dalam Masyarakat Abangan: Analisis Sejarah dan Sosial di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 3(3), 419–434.

Nugroho, E. A., Yusarianti, A., & Anandhita, N. A. (n.d.). Regenerasi Kelompok Kesenian Karawitan Laras Budaya untuk Pemuda di Desa Bligo, Magelang.

Nurjannah, A., Sari, T. I., Utami, N. D., Mahini, S. A., & Fatiatun, F. (2024). OPTIMALISASI POTENSI KESENIAN KUDA KEPANG SAWUNGGALING DI DESA WONOKERTO KECAMATAN LEKSONO. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 7(1), 1–8.

Pramono, S. A., & Sudrajat, A. (n.d.). Relasi Kuasa Dan Kekerasan Seksual Dalam Tayub Bojonegoro.

Salsa Nabila, A. (2025). Bentuk Penyajian Kesenian Tayub dalam Upacara Sedekah Bumi di Desa Payak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Sari, A. M., & Malarsih, M. (2016). Peran Masyarakat Terhadap Kesenian Tayub Di Desa Bedingin Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Jurnal Seni Tari, 5(2).

Sukmawan, S. (2021). Grama Tirta: merangkai kisah, meramu prakarsa, merengkuh asa. Media Nusa Creative (MNC Publishing).




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i5.33930

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: