Edukasi teknologi BuDar (BuBu Dasar) ramah lingkungan berbasis sumberdaya lokal untuk peningkatan hasil tangkapan nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon
Abstract
Abstrak
Salah satu alat penangkapan ikan yang selama ini digunakan oleh nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon yaitu pukat tarik dengan hasil tangkapan yang relatif berukuran kecil dan secara perlahan dapat merusak dasar perairan, sehingga perlu adanya alat penangkapan ikan yang ramah terhadap lingkungan dan hasil tangkapan yang diperoleh sudah layak tangkap serta memiliki nilai ekonomis penting salah satunya adalah bubu dasar. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan edukasi pengenalana teknologi BuDar (Bubu Dasar) ramah lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal yang diberikan kepada kelompok nelayan tradisional tersebut. Jumlah penerima manfaat langusng dari kegiatan pengabdian ini yaitu 35 orang atau kelompok nelayan tradisional dengan menggunakan armada penangkapan ikan <5 GT di perairan Aceh Barat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan alat penangkapan ikan tepat guna yaitu BuDar kepada kelompok nelayan tradisional untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi penggunaan alat tangkap yang tidak ramah terhadap lingkungan. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini yaitu menggunakan metode pendidikan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada kelompok nelayan tradisional mulai dari FGD persiapan pengabdian, pelaksanaan pengabdian, dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan. Hasil FGD persiapan kegiatan ditemukan beberapa masalah utama pada kelompok nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon yaitu masih menggunakan alat tangkap pukat tarik yang secara tidak langsung dapat merusak dasar perairan, kemudian nelayan tradisional tersebut masih kurang pahamnya alternatif alat tangkap yang tidak merusak lingkungan. Timbulnya partisipasi aktif oleh kelompok nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon dari edukasi teknologi BuDar ramah lingkungan, sehingga nelayan tersebut tertarik menggunakan bubu dasar sebagai alternatif untuk menangkap ikan demersal khususnya ikan karang yang memiliki nilai ekonomis penting. Kemudian terjadi peningkatan pengetahuan kelompok nelayan tradisional sebanyak 80% terkait materi yang diberikanan mulai dari alat dan bahan yang digunakan, manfaatn bubu dasar, dan jenis hasil tangkapan yang akan diperoleh.
Kata kunci: edukasi; budar; ramah lingkungan; sumberdaya lokal; nelayan tradisional.
Abstract
One of the fishing tools that has been used by traditional fishermen of Lhok Kuala Bubon is the trawl net, which has a relatively small catch and can slowly damage the bottom of the waters, so there is a need for fishing tools that are environmentally friendly and the catch obtained is suitable for fishing and has important economic value, one of which is the bottom trap. Therefore, there is a need for educational activities to introduce BuDar (bottom trap) technology, which is environmentally friendly and based on local resources, to these traditional fishing groups. The number of direct beneficiaries of this community service activity is 35 people or groups of traditional fishermen using fishing fleets <5 GT in the waters of West Aceh. This community service activity aims to introduce appropriate fishing gear, namely BuDar, to traditional fishing groups to increase income and reduce the use of fishing gear that is not environmentally friendly. The method used in this community service activity is using an educational method by providing education and outreach to traditional fishermen groups starting from FGD preparation for community service, implementation of community service, and evaluation of the implementation of activities. The results of the FGD on preparation for the activity found several main problems in the Lhok Kuala Bubon traditional fishermen group, namely that they still use trawl fishing gear, which can indirectly damage the waters, and that the traditional fishermen still do not understand alternative fishing gear that does not damage the environment. The emergence of active participation by the traditional fishermen group of Lhok Kuala Bubon from the education of environmentally friendly BuDar technology made from local resources available around Lhok Kuala Bubon Village so that the fishermen are interested in using bottom traps as an alternative to catch demersal fish, especially reef fish, which have important economic value.
Keywords: education; BuDar; environmentally friendly; local resources; traditional fishermen.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPS. (2023). Kecamatan Samatiga Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. Aceh Barat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. 116 p.
Fuadi, A., Wiryawan, B., & Mustaruddin. (2018). Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Layang. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 9(2):149-61.
Fuadi, A., Rizal, M., & Akbardiansyah. (2022). Pemetaan Zonasi Daerah Penangkapan Hiu Dilindungi Yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Aceh Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 28(4):199-208.
Fuadi, A., Arif, M., Dianshar, R., Kusumayadi, D., & Oktavinanda, G. (2024). Mapping the Distribution of Stingray Fishing Ground in the South West Waters of Aceh During the East Season. Journal of Aquatic, Coastal, and Fisheries Sciences. 13(3):385-390.
Fuadi, A., Rahayu, R., Arif, M., Akbardiansyah., Rusdi., & Amir, F. (2024). Peningkatan hasil tangkapan nelayan tradisional Lhok Meureubo melalui teknologi bubu dasar ramah lingkungan berbasis sumberdaya lokal. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 8(4):3449-3455.
Fuadi, A., Rizal, M., & Kusumayadi, D. (2025). Chlorophyll-a and Sea Surface Temperature Analysis Based on Shark Fishing Ground Landed at the Fish Landing Base of Ujong Baroh, West Aceh. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 17(1):152-166.
Jeksen, M., Syafrialdi., & Djunaidi. (2018). Pengaruh Hasil Tangkapan Alat Tangkap Bubu Dasar Dengan Menggunakan Umpan Yang Berbeda Di Sungai Tembesi Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. SEMAH: Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan.
Malik, R. F. (2013). Kajian Beberapa Desain Alat Tangkap Bubu Dasar Di Perairan Kepulauan Ternate Provinsi Maluku Utara. [Skripsi]. Fakultas Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar.
Riyanto, M. (2008). Respons Penciuman Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) terhadap Umpan Buatan. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana,Institut Pertanian Bogor. 45 hlm.
Risamasu, F. J. L., & Tallo, I. (2018). Komposisi jenis dan keragaman hasil tangkapan bubu yang dioperasikan bersama rumpon pada kedalaman berbeda. Prosiding Seminar Nasional Ikan. 8(2);6-11.
Saputri, E. A., Anadi, L., & Alimina, N. (2021). Efektivitas Alat Tangkap Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Serranidae Berdasarkan Jenis Umpan dan Waktu Hauling di Konawe Selatan. Journal of Fishery Science and Innovation. 5(1);17-24.
Sari, R. M., Adibrata, S., & Kurniawan. (2021). Analisis Penggunaan Alat Tangkap Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Yang Didaratkan di Kota Pangkalpinang. Akuatik-Jurnal Sumberdaya Perairan. 15(2);82-88.
Septiana, S. (2018). Sistem Sosial-Budaya Pantai: Mata Pencaharian Nelayan dan Pengolah Ikan di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan. 13(1):83-92.
Suaib, S., & Salman. (2019). Hasil Tangkapan Bubu Pada Terumbu Karang Alami Dan Terumbu Karang Buatan Di Perairan Barru Kabupaten Barru. Agrokompleks. 19(2);6-11.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i6.34365
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE:

















