PENDAMPINGAN NELAYAN SKIP PADA PENERAPAN METODE BUDIDAYA KERANG HIJAU YANG TEPAT DI BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

Susanti Sundari, Suryani Suryani, Putri Endah Suwarni, Yuli Evadianti, Suharto Suharto

Abstract


ABSTRAK

Nelayan Skip merupakan kelompok nelayan di Skip Rahayu Kelurahan Bumi Waras, berjumlah tujuh orang yang ingin meningkatkan taraf hidup melalui pemanfaatan potensi di perairannya dengan budidaya kerang hijau. Metode budidaya awalnya adalah metode rakit, namun saat terjadi gelombang tinggimenyebabkan rakit hancur dan hilang diterjang gelombang laut.Tujuan pendampingan Nelayan Skip adalah membantu untuk mencarikan solusi dengan mempelajari keterampilan dan pengetahuan dari nelayan Umbul Asem yang sudah terbukti berhasil sejak 2018 dengan budidaya kerang hijau metode tali rentang (longline) yang memanfaatkan barang bekas seperti tali kapal, waring (net), potongan styrofoam dan botol air mineral sebagai pelampungnya, dan terbukti metode ini tahan gelombang tinggi, tidak rusak maupun hilang saat tsunami Selat Sunda 2018 terjadi.Tahapan kegiatan berupaperencanaan dan penentuan target capaian, kunjungan dan studi banding di Umbul Asem, pengamatan, praktik pembuatan dan pemasangan longline, evaluasi dan keberlanjutan program. Hasil dari kegiatan ini dimana mitra menjadi lebih paham, pengetahuan dan keterampilannya meningkat. Keunggulan menggunakan metode tali rentang (longline) dengan bahan bekas selain lebih murah juga terbukti tahan terhadap gelombang air laut yang tinggi. Mitra diharapkan terus mengembangkan budidaya kerang hijau mengingat demanddan harga produk ini cukup besar di pasaran, agar kelak kemandirian kelompok Nelayan Skip secara ekonomi dan sosial terwujud.

 

Kata kunci: kerang hijau; nelayan skip; tali rentang

 

ABSTRACT

Skip fishermen in Skip Rahayu, Bumi Waras Village, with seven people who want to improve their living through taking potential advantage of their waters by farming green mussels. The initial raft farming method was destroyed and lost by high waves occurred. The purpose of this program is to find solutions by learning the skills and knowledge of the Umbul Asem fishermen who have proven successful since 2018 using the longline farming method that utilizes second hand goods (boat ropes, nets, pieces of styrofoam and mineral water bottles), and it is proven that is survive to high waves, not damaged or lost when the 2018 Sunda Strait tsunami happened. The activity stages are planning and determining targets, visits and comparative studies, observations, longline manufacturing and installation practices, evaluation and program sustainability. The result is that Skip fishermen knowledge and skills increase. However the advantage of using that longline is cheaper, it is also proven to be resistant to high sea waves. Skip fishermen are expected to continue developing it that the demand and price for this product is large in the market, so that in the future the economic and social independence of the Skip Fishermen group will be realized.

 

Keywords: green mussels; longline; skip fishermen


Keywords


green mussels; longline; skip fishermen

Full Text:

PDF

References


Suhaimi, Ahmad (2016). Pengembangan dan

Pemberdayaan Masyarakat, Konsep Pembangunan Partisipatif Wilayah Pinggiran dan Desa. Penerbit Deepublish.

Deptan. (2004). Pendampingan Masyarakat. Jakarta.

Departemen Sosial RI (2005). Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Sosial Anak Terlantar di dalam Panti. Jakarta: Departemen Sosial RI.

Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat

Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama.

Thamrin, Juni (1996). Dehumanisasi Anak Marjinal Berbagai Pengalaman Pemberdayaan. Bandung: Yayasan AKATIGA

Harahap, Farid Mauli (2017). Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Yang Bermukim Di Daerah Slum Di Kelurahan Bumi Waras. Jurnal Penelitian Geografi (JPG) FKIP, Unila, Vol.7 No. 5, 2019.

Cappenberg, H. A. (2008). Beberapa aspek

biologi kerang hijau Perna viridis Linnaeus 1758. Oseana, 33(1), 33-40.

Sallih K. (2005). Mussel Farming in The State

of Sarawak, Malaysia: a Feasibility Study. The United Nation University: Final Project of Fisheries Training Programme.

Askin (2002). Kerang Hijau. Jakarta : PT. Penebar Swadaya, 2002.

WWF Indonesia (2015). Budidaya Kerang Hijau (Perna Viridis). Seri Panduan Perikanan Skala Kecil. Edisi 1 Januari 2015.

Acosta, V., Glem, M. E., Natera, Y., Urbano,

T., Himmelman, J. H., Rey‐Méndez, M., & Lodeiros, C. (2009). Differential growth of the mussels Perna perna and Perna viridis (Bivalvia: Mytilidae) in suspended culture in the Golfo de Cariaco, Venezuela. Journal of the World Aquaculture Society, 40(2), 226-235

Noor, N. M. (2015). Prospek pengembangan

usaha budidaya kerang hijau (Perna viridis) di Pulau Pasaran, Bandar Lampung. Aquasains, 3(2),




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i1.7907

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: