SOSIALISASI STUNTING DI MASYARAKAT KOTA TANGERANG
Abstract
ABSTRAK
Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus kurang gizi pada anak balita, usia masuk sekolah baik pada laki-laki dan perempuan. Anak merupakan aset bangsa di masa depan jika saat ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Bangsa ini akan tidak mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tumbuh kembang anak balita semakin diperhatikan sehingga bisa mencegah terjadinya stunting dan menurunkan presentase stunting di Indonesia khususnya di Kota Tangerang. Metode yang digunakan adalah secara langsung dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Peserta pada kegiatan berjumlah 100 orang mengingat situasi pandemic covid-19 maka peserta dibagi menjadi 20 orang di setiap Kelurahan dengan tetap menerapkan protocol kesehatan secara ketat. Saat penyuluhan peserta aktif bertanya kepada penyuluh terkait materi yang disampaikan. Semua peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan dengan aktif dalam diskusi. Hasil pre dan post test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dengan kategori pengetahuan tinggi warga sebesar 47,3%. Di akhir acara, tim pengabdi dan ibu-ibu peserta kegiatan berikrar untuk melakukan pencegahan stunting.
Kata Kunci: stunting; anak; kesadaran masyarakat.
ABSTRACT
Indonesia has a fairly severe nutritional problem which is marked by the number of cases of malnutrition in children under five, at school entry age for both boys and girls. Children are the nation's assets in the future if currently many Indonesian children suffer from stunting. This nation will not be able to compete with other nations in facing global challenges. The purpose of community service is to increase public awareness regarding the growth and development of children under five so that they can prevent stunting and reduce the percentage of stunting in Indonesia, especially in Tangerang City. The method used is directly with lectures, discussions and questions and answers. This community service activity was carried out in October 2021. Participants in activities that involved 100 people considering the COVID-19 pandemic situation, the participants were divided into 20 people in each Kelurahan while still implementing strict health protocols. During the counseling, the participants actively asked the extension workers regarding the material presented. All participants seemed enthusiastic about participating in the activities by actively participating in the discussion. The results of the pre and post-tests showed an increase in knowledge with the category of high knowledge of citizens by 47.3%. At the end of the event, the service team and the women participating in the activity made a vow to prevent stunting.
Keywords: stunting; children; public awareness.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alligood, M. R. (2014). Pakar teori keperawatan
dan teori mereka Edisi 8. Jakarta : Elsevier.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M.
(2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors 83 Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.
Bappenas. (2018). Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting. Jakarta. Rembuk Stunting.
Dasman, H. (2019). Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia. The Conversation,1.https://theconversation.com/empat-dampak-stunting-bagi-anakdan-negara-indonesia-110104.
Darto (2021). Review Kinerja Stunting Kota Tangerang, Harus Bersinergi. www.tangerangkota.go.id.
Indrastuty, D., & Pujiyanto. (2019). Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga dari Balita Stunting di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 3(2), 68–75. https://doi.org/10.7454/eki.v3i2.3004
Kemenkes RI. (2016). Infodatin (Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI) Situasi Balita Pendek. Jakarta: Buletin Jendela Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta : Pusat Data dan Informasi.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pedoman strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting di indonesia. www.kesmas.kemkes.go.id.
Permadi, M. R., Hanim, D., Kusnandar, & Indarto, D. (2016). Risiko Inisiasi Menyusu Dini dan Praktek Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-24 Bulan (Early Breastfeeding Initiation and Exclusive Breastfeeding As Risk Factors Of Stunting Children 6-24 Months-Old). Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 39(1), 9–14. https://doi.org/10.22435/pgm.v39i1.5965.9-14
Sulastri, D. (2012). Faktor determinan kejadian
stunting pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 36(1), 3950.
Sutarto, Mayasari, D., & Idriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Jurnal Agromedicine, 5(1), 540–545. https://doi.org/10.1201/9781439810590-c34.
Teja, M. (2019). Stunting Balita Indonesia dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI, XI(November), 13–18.
WHO/Unicef. (2017). The World Bank Joint Child Malnutrition Estimates. 2017 edition. Tim Badan WHO-Unicef- the world bank joint child malnutrition estimates. http://www.who.int/ nuthrowthdb/jme_brochoure2017.pdf?ua=1
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i2.8507
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: