KONSTRUKSI SISTEM OTOMASI KELEMBABAN DAN SUHU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI JAMUR TIRAM KELOMPOK TANI ARSAROWO

Yohanes Leonardus Sukestiyarno, Irene Nindita Pradnya, Uswatun Hasanah, Dian Fithra Permana, Dyta Silvia Masayasi, M. Maulana Maghribi, Muhammad Iqbal, Irfan Alfian Rizky

Abstract


Abstrak: Wilayah desa Bejalalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang merupakan daerah di lereng gunung Merbabu. Iklim sejuk di Desa Bejalen, Semarang dimanfaatkan Kelompok Tani Arsorowo untuk budidaya jamur tiram putih. Sejak tahun 2003, 7 pembudidaya dapat menghasilkan 30-50 kg jamur setiap 14 hari sekali. Budidaya jamur tiram putih memerlukan kondisi ruangan yaitu suhu 17-250C, kelembaban antara 80-90 %, serta penyiraman kurang lebih 2-3 kali sehari guna menjaga kelembaban ruangan. Permasalahan yang dihadapi pembudidaya yaitu keterbatasan pengetahuan sehingga mengakibatkan 40% produksi jamur tiram menghasilkan 40% jamur berukuran kecil, berwarna kuning dan terkendala dalam pengelolaan usaha. Tujuan pengabdian yaitu mengenalkan teknologi terbaru penyiraman otomatis sesuai kelembaban dan suhu yang sesuai. Oleh karena itu,Pembudidaya akan mendapatkan skill dari alat sprinkle water untuk penyiraman otomatis, alat pengontrol suhu dan kelembaban serta pendampingan manajemen usaha. H …Hasil pengabdian ini adalahyang 7 didapatkan pembudidaya menggunakan alat penyiraman otomatis sehinggatersebut yaitu 80% 76 kg produksi jamur tiram mengalami kenaikan ukuran, berat serta berwarna putih ukuran. dan mendapatkan penyiraman yang cukup pada suhu dan kelembaban yang sesuai. Alat yang digunakan berbasis IoT (Internet of Things), sehingga mampu mengkondisikan ruangan suhu dan kelembaban budidaya jamur, yang dapat dipantau kapanpun dan dimanapun. Sistem evaluasi yang digunakan yaitu setiap 3 bulan sekali pengabdi memantau alat yang digunakan, dimana terjadi peningkatan 30% penjualan jamur tiram dengan kualitas unggul dan dapat terjual lebih banyak.

Abstract: The cold climate in Bejalen Village, Semarang is used by the Arsorowo Farmers Group to cultivate white mushrooms. Since 2003, 7 cultivators have been able to produce 30-50 kg of mushrooms every 14 days. Cultivating white mushrooms requires room conditions, namely a temperature of 17-250C, humidity between 80-90%, and watering approximately 2-3 times a day to maintain room humidity. The problem faced by cultivators is limited knowledge, resulting in 40% of oyster mushroom production being small, yellow in color and problems in business management. The aim of the service is to introduce the latest automatic watering technology according to the appropriate humidity and temperature. Cultivators will gain skills from sprinkler water tools for automatic watering, temperature and humidity control tools as well as business management assistance. The result of this service was that 7 cultivators used automatic watering equipment so that 76 kg of oyster mushroom production increased in size, weight and white color. The tools used are based on IoT (Internet of Things), so they are able to condition the temperature and humidity of mushroom cultivation, which can be monitored anytime and anywhere. The evaluation system used is that once every 3 months the staff monitors the tools used, where there is a 30% increase in sales of white mushrooms with superior quality and can be sold more.


Keywords


Internet of Things; White Mushrooms; Automatic Sprinklers; Increased Production.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Budidaya Jamur Tiram Untuk Memenuhi Kebutuhan Sayuran Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Cabang Medan. Jurnal Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 52–58.

Amelia, F., Ferdinand, J., Maria, K., Geren Waluyan, M., & Juwita Sari, I. (2017). Pengaruh Suhu Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Di Tangerang. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.24252/bio.v5i1.3426

Hariadi, N. (2013). Studi pertumbuhan dan hasil produksi jamur tiram putih ( Pleorotus ostreatus ) pada media tumbuh jerami padi dan serbuk gergaji. Jurnal Produksi Tanaman, 1(1), 47–53.

Hoa, H. T., & Wang, C. L. (2015). The effects of temperature and nutritional conditions on mycelium growth of two oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus and Pleurotus cystidiosus). Mycobiology, 43(1), 14–23. https://doi.org/10.5941/MYCO.2015.43.1.14

Inayah, T., & Prima, E. (2022). Budidaya Jamur Tiram dan Pengolahannya Sebagai Upaya Meningkatkan Ekonomi Kreatif Desa Beji. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 96–99. https://doi.org/10.32764/abdimasper.v3i2.2881

Kemenperin RI. (2022). Kemenperin: Berdampak Luas bagi Ekonomi, Kemenperin Fokus Hilirisasi Industri Kelapa Sawit.

Kotasthane, T. (2021). Oyster Mushroom and its value added products. Research Square, 1–12.

Lisa, M., Lutfi, M., & Susilo, B. (2015). Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Tepung Jamur Tiram Putih (Plaerotus ostreatus). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 3(3), 270–279.

Nasution, J. (2016). Kandungan karbohidrat dan protein jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada media tanam serbuk kayu kemiri (Aleurites moluccana) dan serbuk kayu campuran. Jurnal Eksakta, Vol.1(No.1), 38–41.

Noerhayati, E., Margianto, Dwisulo, B., & Rahmawati, A. (2020). Sprinkler irrigation design with microcontroller based on IoT. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 456(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/456/1/012063

Pradnya, I. N., Wulansarie, R., Kusumaningrum, M., Handayani, P. A., Prabowo, Y. A., Amrulloh, F., & Yulianto, D. N. (2023). Optimalisasi Suhu dan Kelembaban Terhadap Hasil Budidaya Jamur Tiram Pada Kelompok Tani Desa Bejalen, Ambarawa. Dedikasi:Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2).halaman? https://doi.org/10.31479/dedikasi.v3i2.235

Produksi, D., Tiram, J., Desa, D., Perak, H., & Yusuf, M. (2019). PRODIKMAS Penggunaan Teknologi “ Mantis “ Terhadap Pertumbuhan. 4,issue? 82–88.

Riski, M., Alawiyah, A., Bakri, M., & Putri, N. U. (2021). Alat Penjaga Kestabilan Suhu Pada Tumbuhan Jamur Tiram Putih Menggunakan Arduino UNO R3. Jurnal Teknik Dan Sistem Komputer, 2(1), 67–79.

Saskiawan, I. (2015). Penambahan Inokulan Mikroba Selulolitik pada Pengomposan Jerami Padi untuk Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Biologi Indonesia, 11(2), 187–193.

Sihombing, P., Astuti, T. P., Herriyance, & Sitompul, D. (2018). Microcontroller based automatic temperature control for oyster mushroom plants. Journal of Physics: Conference Series, 978(1). Halaman? https://doi.org/10.1088/1742-6596/978/1/012031

Suwastika, I. N., & Yuniati, E. (2021). Karakteristik pertumbuhan miselium jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) pada medium dasar jerami dan tongkol jagung. Biocelebes. 15(2). Halaman? https://doi.org/10.22487/bioceb.v15i2.15621

Triyanto, A., & Nurwijayanti, N. (2016). Pengatur Suhu dan Kelembapan Otomatis Pada Budidaya Jamur Tiram Menggunakan Mikrokontroler ATMega16. Jurnal Kajian Teknik Elektro Universitas Suryadarma Jakarta, 18(1), 25–36.

Widhiantara, I. G., Rosiana, I. W., & Ayu, A. (2017). Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Media Tanam Organik Pada Budidaya Bunga Gemitir ( Tagetes erecta ). Jurnal Paradharma, 1(1), 23–27.




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v8i3.21928

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Yohanes Leonardus Sukestiyarno, Irene Nindita Pradnya, Uswatun Hasanah, Dian Fithra Permana, Dyta Silvia Masayasi, M. Maulana Maghribi, Muhammad Iqbal, Irfan Alfian Rizky

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: