PENTINGNYA KESEHATAN JIWA ANAK SEJAK DINI: DETEKSI MASALAH EMOSI DAN PERILAKU PADA ANAK PRASEKOLAH DI PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK

Permaida Permaida, Komang Noviantari, Malianti Silalahi, Mey Lona Verawaty Zendrato

Abstract


Abstrak: Masalah kesehatan jiwa anak menjadi isu penting yang tidak boleh diabaikan. Skrining masalah kesehatan jiwa menjadi langkah awal identifikasi. Kegiatan PKM ini bertujuan mengindentifikasi masalah kesehatan jiwa pada anak usia pra sekolah berupa masalah emosi dan perilaku anak yang tinggal di wilayah pemukiman padat penduduk. Metode PKM ini adalah melakukan skrining kesehatan jiwa kepada 15 orang usia pra sekolah yang diselenggarakan di wilayah kerja mitra kami, Yayasan Rahmat Empati di Pondok Empati, jalan Pekojan II no 129 c, Kecamatan, Tambora, Jakarta Barat. Data masalah kesehatan jiwa anak mengenai emosi dan perilaku anak usia pra sekolah dievaluasi menggunakan kuesioner masalah perilaku emosional (KMPE) melalui wawancara terpimpin. Data dianalisis dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Evaluasi dalam kegiatan ini dengan pengisian lembar kuesioner oleh peserta. Hasil penilaian terhadap 15 anak menunjukkan 6,7% anak mengalami masalah perilaku emosional dan direkomendasikan untuk rujukan ke rumah sakit, 26,7% anak memperlihatkan potensi masalah dan dipantau dalam kunjungan berikutnya dalam 3 bulan, dan 66,6% anak lainnya dikategorikan normal. Kegiatan ini diharapkan mendorong semua pihak terkait untuk rutin melaksanakan deteksi dini masalah emosional dan perilaku pada anak pra sekolah, sehingga penanganan awal dapat diberikan.

Abstract: Children's mental health problems are an important issue that should not be ignored. Screening for mental health problems is the first step in identification. This PKM activity aims to identify mental health problems in preschool children in the form of emotional and behavioral problems in children who live in densely populated residential areas. This PKM method is to carry out mental health screening on 15 preschool-age people held in the work area of our partner, the Rahmat Empati Foundation in Pondok Empati, Jalan Pekojan II no 129 c, District, Tambora, West Jakarta. Data on children's mental health problems regarding the emotions and behavior of preschool-aged children was evaluated using the Emotional Behavior Problems Questionnaire (KMPE) through guided interviews. The data is analyzed and presented in the form of a frequency distribution. Evaluate this activity by filling out a questionnaire sheet by participants. The assessment results of 15 children showed that 6.7% of children experienced emotional behavior problems and were recommended for referral to hospital, 26.7% of children showed potential problems and were monitored at the next visit in 3 months, and 66.6% of other children were categorized as normal. This activity is expected to encourage all related parties to routinely detect emotional and behavioral problems in preschool children so that early treatment can be provided.


Keywords


Child; Pre-School Age; Early Detection, Children's Mental Health; Emotional And Behavioral.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Asnatasia Maharani, E., & Puspitasari, I. (2019). Deteksi gangguan emosi dan perilaku disruptif pada anak usia prasekolah. Journal of Early Childhood Care & Education, 2(1), 1–13. http://journal2.uad.ac.id/index.php/jecce

Badan Pusat Statistik. (2023). Profil Statistik Kesehatan 2023 (Vol. 7).

Benjamin, F., Sonn, I. K., Rich, E. G., Rose, J., & Roman, N. V. (2022). Parental Understanding of Mental Health in Early Childhood Development: A Human Capabilities Approach. Journal of Family Strengths, 21(2). https://doi.org/10.58464/2168-670x.1454

Hanifah, L., Yulfitri, I., Ekowati, S. P., Sari, C. F., Ayu, D., & Retnoningrum, P. (2023). Pemeriksaan deteksi dini mental emosional pada anak usia 36-60 bulan. Jurnal Peduli Masyarakat, 5(4), 1181–1187. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM

Hockenberry, Wilson, & Rodgers. (2017). WONG’S Essentials of Pediatric Nursing.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Pelaksanaan: Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar 2019.

Mahabbati, A. (2016). Identifikasi anak dengan gangguan emosi dan perilaku di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Khusus (JPK), 2(2), 1–14.

National Healthcare Quality and Disparities Report. (2022). 2022 National Healthcare Quality and Disparities Report. https://www.ahrq.gov/research/findings/nhqrdr/index.html

Noya, F., Longgupa, L. W., & Sitorus, S. B. M. (2022). Skrining penyimpangan perilaku emosional anak umur 36-72 bulan menggunakan kuesioner masalah perilaku emosional. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(4), 3201–3209. https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9493

Pransiska, Y. (2015). Perkembangan anak usia toddler dengan intervensi DSST dan SDIDTK.

Pratama, B. D., Felindasari, P., Titania, D. A., Setyawan, H. H., Susilo, J., Wulandari, P., Putri, M. A., & Noerviana, A. P. (2024). Pemenuhan gizi seimbang melalui praktik pembuatan mpasi untuk mencegah stunting pada BATUTA (bayi di bawah dua tahun). JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 8(1), 52–64. https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.19573

Purwandani, S., & Puspita Wijaya, A. (2019). Implementasi deteksi gangguan pertumbuhan-perkembangan balita (usia 1-5 tahun) dengan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) di posyandu kucai kelurahan teluk kabupaten banyumas. Viva Medika, 2(3), 59–67.

Pusponegoro, H. D. (2017). Global developmental delay: Kadang mudah didiagnosis, kadang sangat sulit. In Update in child neurology: Everything you should know about motor and movement problems in children (Issue April).

Riznawati, A., & Etyando, T. (2023). Wilayah prioritas penanganan stunting di Jakarta Timur tahun 2021. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 14(1), 123–128. https://dx.doi.org/10.33846/sf14125

Salsabela, E., Khumaeroh, S., & Widjayatri, R. D. (2022). Perkembangan sosial emosional anak pra sekolah dengan instrumen kuesioner masalah mental emosional. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(2), 191–198. https://doi.org/10.32665/abata

World Health Organization. (2022). World health statistics 2022: Monitoring health for the SDGs. http://apps.who.int/bookorders.

Wulandari, A. (2017). Penanganan diare di rumah tangga merupakan upaya menekan angka kesakitan diare pada anak balita.

Wulandari, D., & Hermiati, D. (2019). Deteksi dini gangguan mental dan emosional pada anak yang mengalami kecanduan gadget. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1), 382–392. https://doi.org/10.31539/jks.v3i1.843




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v8i5.25725

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Permaida, Komang Noviantari, Malianti Silalahi, Mey Lona Verawaty Zendrato

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: