PENDAMPINGAN USAHA TANI LAHAN RAWA DENGAN ANALISA POTENSI KOMODITI UNGGUL DAN PRODUKTIF
Abstract
Abstrak: Pengembangan lahan rawa sebagai lahan pangan saat ini sangat strategis dan prospektif dalam mendukung ketahanan pangan,hal ini disebabkan karena lahan rawa mempunyai (1) produktivitas masih rendah, (2) lahan potensial masih luas, (3) indeks pertanaman (IP) masih rendah, (4) lahan terdegradasi yang potensial masih luas, dan kompetisi pemanfaatan lahan untuk tujuan nonpertanian relatif rendah. Oleh karena itu pengembangan kawasan tanaman pangan skala luas dan terencana merupakan program terobosan yang tepat.Tujuan pengabdian adalah mendampingi masyarakat tani dalam melakukan survey lahan dan membantu menganalisis potensi komoditi yang cocok dikembangkan. Pengabdian masyarakat dilakukan terhadap 5 desa wilayahKecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan, Propinsi Kalimantan Tengah. Waktu kegiatan Juli–Agustus 2019. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil survey lahan dan analisis unsur hara serta kesesuaian lahan memperoleh informasi bahwa lokasi lahan berpotensi dikembangkan untuk budidaya pertanian rawa lebak dengan komiditi antara lain: padi lebak/rawa lokal (siam unus dan siam sampit), palawija (jagung manis), umbi-umbian, holtikultura (semangka, labu).
Abstract: Swampland development as food land is currently very strategic and prospective in supporting food security, this is because swamps have (1) low productivity, (2) large potential land, (3) cropping index (IP) is still low, (4) The potential for degraded land is still extensive, and competition for land use for non-agricultural purposes is relatively low. Therefore, the development of large-scale and planned food crop areas is the right breakthrough program. The purpose of this service is to assist the farming community in conducting land surveys and to help analyze the potential for suitable commodities to be developed. Community service was carried out in 5 villages in the Danau Seluluk District, Seruyan Regency, Central Kalimantan Province. During the July – August 2019 activities. The method used in this service was descriptive method. Based on the results of land survey and analysis of nutrients and land suitability, information is obtained that the location of the land has the potential to be developed for lowland swamp farming with commodities including: local swamp rice (siam unus and siam sampit), secondary crops (sweet corn), tubers , horticulture (watermelon, pumpkin).Keywords
Full Text:
Download [PDF]References
Alwi, M. (2014). Prospek lahan rawa pasang surut untuk tanaman padi. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi,” (2007), 45–59.
Dewi, R. (2019). Rekognisi Adat dalam Pengembangan Meauke Integrated Food and Energy Estate Di Papua, Indonesia. Masyarakat Indonesia, 44(1), 121–136.
Gazali, A., & Fathurrahman, F. (2019). Tinjauan Aspek Tanah Dalam Pengelolaan Daerah Rawa Pasang Surut Di Kalimantan Selatan. SPECTA Journal of Technology, 3(1), 13–24. https://doi.org/10.35718/specta.v3i1.113
Hasanah, M. (2002). Peran mutu fisiologik benih dan pengembangan industri benih tanaman industri. Jurnal Litbang Pertanian,21(3), 84–91.
Juanda, B. R. (2016). Potensi Peningkatan Produksi Padi Dengan Meningkatkan IP (Indek Panen) Melalui Penerapan Teknologi Padi Salibu. Jurnal Penelitian, 3(1), 75–81.
Kementrian Keuangan Republik Indonesia, I. (2018). Laporan Kinerja Kementerian Keuangan. In Indonesia, Kementerian Keuangan Republik (Vol. 53).
Margolang, N. (2018). Pemberdayaan Masyarakat. Dedikasi: Journal of Community Engagment, I(2), 87–99. https://doi.org/10.31227/osf.io/weu8z
Prasada, I. M. Y., & Rosa, T. A. (2018). Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Ketahanan Pangan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14(3), 210. https://doi.org/10.20956/jsep.v14i3.4805
Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A., & Suryani, E. (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian (Edisi Revisi). In Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Santosa, E. (2015). Percepatan Pengembangan Food Estate Untuk Meningkatkan Ketahanan Dan Kemandirian Pangan Nasional. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, 1(2), 80. https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v1i2.10290
Sudana, W. (2017). Potensi Dan Prospek Lahan Rawa Sebagai Sumber Produksi Pertanian. Potensi Dan Prospek Lahan Rawa Sebagai Sumber Produksi Pertanian, 3(2), 141–151. https://doi.org/10.21082/akp.v3n2.2005.141-151
Suradisastra, K., Basuno, E., & Tarigan, H. (2007). Status dan Arah Pengembangan Kelembagaan Petani. Kinerja Dan Prospek Pembangunan Pertanian Indonesia., 1–11.
Suseno, D., & Suyatnal, H. (2007). Mewujudkan Kebijakan Pertanian yang Pro-Petani. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 10(3), 267–294.
Sutarman Gafur, H. E. Y. (2019). Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Padi Sawah Di Lahan Rawa Pasang Surut Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Social Economic of Agriculture, 8(1). https://doi.org/10.26418/j.sea.v8i1.34129
DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v4i5.3005
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Saijo, Fitriadi Yusuf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: