RANCANG BANGUN ALAT PENCACAH BATANG SAGU UNTUK MENINGKATKAN EFESIENSI PRODUK PAKAN TERNAK

Wiwin Nurzanah, Muharnif Muharnif, Irma Dewi, Yunita Pane, Arfis A, Sri Asfiati

Abstract


Abstrak: Tanaman sagu (Metroxylon sp.) merupakan komoditas pangan kaya karbohidrat yang menjadi bahan pokok di beberapa wilayah Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 10 orang peserta petani sagu di Desa Durian Lingga. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis (hardskill) petani dalam pengolahan limbah sagu menjadi pakan ternak dan pembuatan alat pencacah, serta mengembangkan kemampuan manajerial (softskill) dalam pemasaran produk. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui ceramah interaktif, pelatihan praktik langsung, focus group discussion (FGD), dan pendampingan intensif. Untuk sistem evaluasi dilakukan dengan Observasi langsung dan Uji kinerja alat Pencacah tersebut. Selain sebagai sumber pangan, sagu memiliki multi-fungsi karena seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Pelatihan pengolahan sagu menjadi pakan ternak ini menjadi solusi strategis untuk mengatasi masalah limbah pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan petani melalui diversifikasi produk. Namun, petani sagu di Desa Durian Lingga masih menghadapi kendala berupa kurangnya pengetahuan teknis dan keterampilan manajerial. Kegiatan ini penting untuk membangun kemandirian petani dalam mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan. Tim pengabdian masyarakat melaksanakan pelatihan praktis yang mencakup: pengolahan sagu menjadi pakan ternak, pembuatan alat pencacah sagu, serta manajemen pemasaran. Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan ekonomi sekitar 85% masyarakat melalui pengoptimalan potensi lokal dan penguatan kelembagaan petani berbasis agribisnis.

Abstract: Sago plants (Metroxylon sp.) are a carbohydrate-rich food commodity that is a staple food in several regions of Indonesia. This community service activity involved 10 sago farmer participants in Durian Lingga Village. This PKM activity aims to improve farmers' technical skills (hard skills) in processing sago waste into animal feed and making shredders, as well as developing managerial skills (soft skills) in product marketing. The implementation method uses a participatory approach through interactive lectures, direct practice training, focus group discussions (FGD), and intensive mentoring. For system evaluation, direct observation and performance testing of the shredder tool are carried out. In addition to being a food source, sago has multiple functions because all parts of the plant can be utilized. This training in processing sago into animal feed is a strategic solution to overcome the problem of agricultural waste while increasing farmers' income through product diversification. However, sago farmers in Durian Lingga Village still face obstacles in the form of a lack of technical knowledge and managerial skills. This activity is important to build farmer independence in managing local resources sustainably. The community service team conducted practical training that included: processing sago into animal feed, making sago shredders, and marketing management. The long-term impact is an increase in the economy of around 85% of the community through harmonization of local potential and strengthening of agribusiness-based farmer institutions.


Keywords


Empowerment in Economy; Technology; Marketing; Management.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Asmarawati, C. I. (2018). Rekayasa Ulang Proses Bisnis : Studi Kasus Pada Proses Pengolahan Tepung Sagu Di Desa Daleman, Tulung, Klaten, Jawa Tengah. [Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta].

Fahroji. (2011). Pengolahan Sagu. Dinas Perkebunan Kab. Pelalawan, 1981, 1–8. https://www.academia.edu/11587393/pengolahan_sagu

Fatah, A., Rahmi, A., & Biantary, M. P. (2015). Tinjauan Potensi Tanaman Sagu (Metroxylon sagu Rottb) Sebagai Komoditas Unggulan di Kabupaten Paser. Media Sains, 8(Oktober), 158–167.

Fransiska Asmuruf, Jimmy F. Wanma, & Alexander Rumatora. (2020). Budidaya Dan Pemanfaatan Sagu (Metroxylon Sp.) Oleh Sub-Etnis Ayamaru Di Kampung Sembaro Distrik Ayamaru Selatan. Jurnal Kehutanan Papuasia, 4(2), 114–127. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol4.iss2.100

Kementan, D. P. (2019). Tabel 1. Proyeksi neraca perdagangan perkebunan 2015-2019 (Sumber: Ditjen PPHP Kementan 2015).

Kusdarianto, I., & Sari, H. (2021). Pengolahan Sagu Menjadi Sinoledenganvarian Rasa Di Masyarakat Tana Luwu: Sebagai Upaya Penambahan Ekonomi Selama Pandemi Covid-19. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(3), 829. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.5389

Nurhikmah, R. A., Irmayanti, L., Ridha Yayank Wijayanti, A., & Rhafly Husen, M. (2022). Pemanfaatan Tanaman Sagu (Metroxylon Sp.) oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Mandiri Sejati sebagai Sumber Ketahanan Pangan di Desa Loleo Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Hutan Dan Masyarakat, 14(1), 27–36. https://doi.org/10.24259/jhm.v14i1.21812

Oesman, S. (2006). Sagu Sebagai Bahan Pangan. Ebookpangan, 1–27.

Pertanian, T. P. (2012). MENARA Ilmu Vol. III No.29, Juni 2012. III(29), 166–174.

Putra, N. E. K. A. (2019). Analisis perkembangan kelembagaan pertanian di kabupaten bantaeng.

R, H. (2005). Tanaman Sagu. Balai Penelitian Tanaman Palma.1, 7–22.

Repelita Kallo, Sri Sasmita, A. S. (n.d.). Nenrbahls Rentang Penmlaalan.

Santoso, A. D. (2018). Potensi Dan Kendala Pengembangan Sagu Sebagai Bahan Pakan, Pangan, Energi Dan Kelestarian Lingkungan Di Indonesia. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 10(2), 51–57. https://doi.org/10.29122/jrl.v10i2.2852

Syartiwidya, S. (2022). Tanaman Sagu Sebagai Pangan Sumber Karbohidrat Yang Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 8(1), 73–82. https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v8i1.240

Tajuddin Bantacut. (2011). Sagu : Sumberdaya untuk Penganekaragaman Pangan Pokokitle. Jurnal Pangan, 20(1). 1–10.

Vermila, C. W. M., Syahni, R., Khairati, R., & Mutiara, V. I. (2024). Karakteristik Petani Sagu dalam Pengembangan Agroindustri Sagu Rakyat di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. 24(2), 1015–1019. https://doi.org/10.33087/jiubj.v24i2.5282




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v9i3.31382

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Wiwin Nurzanah, Muharnif, Irma Dewi, Yunita Pane, Arfis A, Sri Asfiati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: