PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER PKK MELALUI PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN DURI SELATAN

Yusmaniar Yusmaniar, Adin Hakim Kurniawan, Ruth Elenora Kristanty, Syarifah Miftahul El Jannah

Abstract


Abstrak: Banyak kalangan mitra belum menyadari bahaya makanan yang mengandung zat aditif berbahaya dan dilarang karena dapat merusak kesehatan tubuh seperti formalin, boraks dan rhodamin. Mitra wilayah Duri Selatan belum mengetahui secara  sederhana dalam mendeteksi adanya bahan pangan berbahaya tersebut dalam makanan. Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pelatihan deteksi bahan tambahan makanan berbahaya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pendeteksian bahan makanan berbahaya seperti boraks, formalin dan rhodamin. Metode Pengabdian masyarakat yang digunakan melalui penyuluhan dan pelatihan yang meliputi sosialisasi tentang bahaya zat aditif terlarang dalam makanan dan pelatihan membuat alat sederhana untuk mendeteksi adanya boraks dengan menggunakan bahan bumbu dapur kunyit serta alat tusuk gigi. Kegiatan dilanjutkan praktek mendeteksi adanya zat aditif terlarang dalam makanan menggunakan peralatan yang telah dibuat serta alat deteksi formalin dan rhodamin B dalam bentuk reagen test. Kegiatan ini berkontribusi dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat melalui keterampilan memilih bahan pangan aman bagi kesehatan. Mitra sasaran kegiatan pelatihan sebanyak 30 orang terdiri dari ibu-ibu Kader PKK, Tokoh Masyarakat, para pelaku UMKM di Wilayah Duri Selatan. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat terdapat persentase peningkatan pengetahuan tentang bahan makanan berbahaya sebesar 12,10% dengan kategori pengetahuan sangat baik dan peningkatan pemahaman dengan tindakan positif dengan persentase peningkatan sebesar 20,80%.

 

Abstract:  Many partners are not aware of the dangers of foods containing dangerous additives and are prohibited because they can damage body health such as formalin, borax, and rhodamine. The partners of the Duri Selatan region do not know simply how to detect the presence of these dangerous foodstuffs in food. The Community Service Program with training on the detection of hazardous food additives aims to provide knowledge and understanding of the detection of hazardous food substances such as borax, formalin, and rhodamine. The community service method is used through counseling and training which includes socialization about the dangers of banned additives in food and training to make simple tools to detect the presence of borax using turmeric spices and toothpicks. The activity continued with the practice of detecting the presence of prohibited additives in food using the equipment that had been made as well as a formalin and rhodamine B detection tool in the form of a test reagent. This activity contributes to improving the level of public health through the skills to choose food that is safe for health. The target partners of the training activities is 30 persons, They are: PKK cadres, community leaders, UMKM or market traders in the Duri Selatan area of West Jakarta. The results that have been achieved in community service activities are an increase in knowledge of hazardous food ingredients by 12.10% with the category of very good knowledge and an increase in understanding with positive action with an increase in the percentage of 20.80%.


Keywords


Food Safety; Food Additives; Dangerous Material.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Afriyeni H Utari N. (2016). Identifikasi zat warna rhodamin b pada lipstik berwarna merah yang beredar di pasar raya padang. Jurnal Farmasi Higea, 8(1), 59–64.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2015). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kategori Pangan. Jdih Bpom Ri.

Badan POM RI. (2013). Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah untuk Pencapaian Gizi Seimbang Bagi Orang Tua, Guru dan Pengelola Kantin. Direktorat Standardisasi Produk Pangan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia.

Haryani, S., Sahar, J., & Sukihananto, S. (2016). Penyuluhan Kesehatan Langsung dan melalui Media Massa Berpengaruh terhadap Perawatan Hipertensi pada Usia Dewasa Di Kota Depok. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 161–168. https://doi.org/10.7454/jki.v19i3.469

Irawan, I., Ani, L. (2016). Kandungan Rhodamin B, Formalin, Dan Boraks Pada Jajanan Kantin Serta Gambaran Pengetahuan Pedagang Kantin Di Sekolah Dasar Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. E-Jurnal Medika Udayana, 5(11), 1–7.

Manalu, H. S. P., & Suudi, A. (2017). Kajian Implementasi Pembinaan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk Meningkatkan Keamanan Pangan: Peran Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 26(4), 249–256. https://doi.org/onsumsi makanan jajanan anak diharapkan dapat memberikan kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk pertumbuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dinas pendidikan dan dinas kesehatan dalam pembinaan pangan jajanan anak sekolah di Bekasi. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu round table discussion dengan nara sumber dari Direktorat Surveillans dan PKP Badan Pengawas Obat dan Makanan Jakarta (Badan POM Jakarta), Direktorat Penyehatan Lingkun

Muharrami, L. K., & Hidayati, Y. (2016). Kandungan Formalin Dan Boraks Pada Pangan Jajanan Di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Ilmiah Rekayasa, 9(1), 15–20.

Nurdin, N., & Utomo, B. (2018). Tinjauan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah. Jurnal Riset Kesehatan, 7(2), 81–85.

Paratmanitya YVeriani A. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(1), 49–55. https://doi.org/https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).49-55

Puspawiningtyas, E., Pamungkas, R. B., & Hamad, A. (2017). Upaya Meningkatkan Pengetahuan Bahan Tambahan Pangan Melalui Pelatihan Deteksi Kandungan Formalin Dan Boraks. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 1(1), 10–18. https://doi.org/https://doi.org/10.30595/jppm.v1i1.1220

Rosyidah, A., Murwani, I. K., Purwanti, E., & Ediati, R. (2018). Identifikasi Boraks, Formalin Serta Pewarna Beracun Dan Berbahaya Menuju Produk Makanan Sehat Dan Higienis. IPTEK Journal of Proceedings Series, 1(5), 253. https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4443

Sari, D. M., Andarwulan, N., & Fardiaz, D. (2019). Profil Komposisi BTP Campuran, Pelabelan, dan Penggunaannya pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di DKI Jakarta. Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality, 6(1), 38–45. https://doi.org/10.29244/jmpi.2019.6.38

Suriati, E., Darmawan, D., & Mansur, T. M. (2018). Perlindungan Konsumen Jajanan Bahan Berbahaya di Lingkungan Sekolah. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(3), 495–510. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i3.10970

Wahyudi, J. (2017). Mengenali Bahan Tambahan Pangan Berbahaya : Ulasan. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 13(1), 3–12.

Wijiastuti, W., Putri, E. S. Y., & Indriyati, L. H. (2020). Identifikasi Boraks dan Formalin pada Jajanan Sekolah dengan Menggunakan Metode Sederhana dan Efeknya bagi Tubuh. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 11(2), 202–208. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v11i2.3469




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v5i2.4074

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Yusmaniar, Adin Hakim Kurniawan, Ruth Elenora, Syarifah Miftahul El Jannah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: