PROGRAM PENDIDIKAN PRANIKAH TERPADU UNTUK REMAJA MUHAMMADIYAH SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA SUKABUMI
Abstract
Abstrak: Stunting adalah masalah gizi serius yang memengaruhi 30% anak di Indonesia, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif mereka. Kurangnya pemahaman mengenai gizi dan kesehatan reproduksi menjadi salah satu penyebabnya, terutama di kalangan remaja Muhammadiyah di Kota Sukabumi. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja Muhammadiyah mengenai stunting, kesehatan reproduksi, dan kesiapan mental dalam pernikahan. Metode yang digunakan termasuk sosialisasi, penyuluhan, dan kampanye media sosial, melibatkan 86 remaja di SMP/SMA/SMK Muhammadiyah Sukabumi. Sistem evaluasi yang digunakan adalah pre-test dan post-test dengan kuesioner terstruktur untuk mengukur peningkatan pengetahuan remaja Muhammadiyah terkait kesehatan reproduksi, gizi, peran keluarga, dan pencegahan stunting. Hasilnya dianalisis secara kuantitatif guna menilai efektivitas program pendidikan pranikah terpadu. Hasilnya, pengetahuan peserta meningkat signifikan, seperti tentang pendidikan seksual komprehensif dari 50% menjadi 90%, dan perilaku seksual pranikah dari 65% menjadi 92%. Sebanyak 92% peserta merasa kegiatan ini sangat bermanfaat, dengan 95% puas dengan materi yang disampaikan. Program ini diharapkan dapat berlanjut melalui integrasi ke kurikulum sekolah dan kerjasama dengan tenaga kesehatan lokal.
Abstract: Stunting is a serious nutritional problem that affects 30% of children in Indonesia, affecting their physical and cognitive development. Lack of understanding about nutrition and reproductive health is one of the causes, especially among Muhammadiyah teenagers in Sukabumi City. This community service program aims to increase awareness of Muhammadiyah teenagers about stunting, reproductive health, and mental readiness for marriage. The methods used include socialization, counseling, and social media campaigns, involving 86 teenagers in Muhammadiyah Junior High Schools/Senior High Schools/Vocational High Schools in Sukabumi. The evaluation system used is a pre-test and post-test with a structured questionnaire to measure the increase in knowledge of Muhammadiyah teenagers regarding reproductive health, nutrition, family roles, and stunting prevention. The results were analyzed quantitatively to assess the effectiveness of the integrated premarital education program. As a result, participants' knowledge increased significantly, such as about comprehensive sexual education from 50% to 90%, and premarital sexual behavior from 65% to 92%. As many as 92% of participants felt that this activity was very useful, with 95% satisfied with the material presented. This program is expected to continue through integration into the school curriculum and collaboration with local health workers.
Keywords
Full Text:
DOWNLOAD [PDF]References
Ahmad, L., Nurhayati, A., & Yusuf, R. (2023). Peran Komunitas Keagamaan dalam Edukasi Remaja. Jurnal Sosial Keagamaan, 7(1), 45-60.
Alimuddin, A., & Sari, R. (2022). Efektivitas Program Pendidikan Reproduksi di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Remaja, 14(2), 112-123.
Anindya, K., & Ramadhani, D. (2023). Implementasi MBKM dalam Pengabdian Masyarakat. Jurnal Pendidikan Tinggi, 9(3), 77–89.
Basri, Burhanuddin, Tambuala, Fauziah H.,Badriah Siti., U. T. (2022). Pendidikan Seksual Komprehensif untuk Pencegahan Perilaku Seksual pada Remaja. CV. Media Sains Indonesia.
Fauziah, N., & Pramitha, L. (2021). Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Remaja Muslim. Jurnal Kesehatan Remaja, 8(2), 21–33.
Fitria, S., Wulandari, D., & Prasetyo, A. (2021). Evaluasi Program Pendidikan Seksual Komprehensif untuk Remaja dalam Mengurangi Risiko Kesehatan Reproduksi. Jurnal Kesehatan Reproduksi Remaja, 9(2), 115–123.
Hasanah, M. (2022). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Nilai Islam. Jurnal Pendidikan Karakter, 13(1), 56–69.
Hastuti, N., & Nugroho, A. (2022). Pengaruh Penyampaian Materi Edukasi Kesehatan Reproduksi terhadap Pemahaman Remaja di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 14(3), 110–118.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Laporan Status Gizi Indonesia 2021. Kementerian Kesehatan RI.
Mahmudah, R., Widodo, S., & Lestari, I. (2023). Kesiapan Remaja Menghadapi Pernikahan Dini. Jurnal Gender dan Keluarga, 5(1), 88–102.
Purnamasari, A., Sutrisno, H., & Prasetyo, A. (2021). Evaluasi Kepuasan Peserta dalam Program Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Remaja di Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(1), 72–79.
Sari, S., Rahmawati, F., & Yuliana, D. (2021). Pengaruh Program Edukasi tentang Relasi Gender terhadap Sikap Remaja Terhadap Kekerasan dalam Pacaran. Jurnal Psikologi Pendidikan, 19(3), 175–182.
Setiawan, T., Dewi, I., & Arifianto, H. (2022). Dampak Pendidikan Seksual dan Kesetaraan Gender terhadap Pemahaman Remaja di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Dan Kesehatan Masyarakat, 13(1), 58–66.
Setiawati, D., & Nugroho, A. (2022). Peningkatan Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Sosialisasi di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 135–144.
Susanto, H., Prasetyo, A., & Andika, R. (2023). Efektivitas Program Sosialisasi Kekerasan dalam Pacaran. Jurnal Psikologi Komunitas, 6(3), 199–212.
UNICEF Indonesia. (2022). Strategi Nasional Pencegahan Stunting. https://www.unicef.org/indonesia/id/laporan/stunting-strategi
DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v9i3.30995
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Burhanuddin Basri, Tri Utami, Erna Safariyah, Zainal Abidinsah, Marcella Oktaviana, Aqila Nur Sagita, Rini Alamsyah Hidayat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: