OPTIMALISASI PERAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN SCREENING PENYAKIT DEGENERATIF DIABETES MELLITUS
Abstract
Abstrak: Penyakit degenerative merupakan penyakit tidak menular karena faktor penurunan fungsi sel dan organ tubuh misal penyakit Diabetes mellitus (DM) yang disebabkan faktor genetik/pola hidup tidak sehat. Oleh karena itu, edukasi mengenai penyakit DM sangat penting. Kegiatan PKM dilaksanakan di OKU Timur Sumatera Selatan. Tim PKM terdiri atas 5 dosen dan 2 mahasiswa. Kegiatan terdiri atas penyuluhan pola hidup sehat dan pencegahan penyakit DM dilanjutkan pemeriksaan glukosa dan asam urat. PKM berupaya meningkatan pengetahuan tentang pola hidup yang mendukung upaya promotive dan preventif terhadap penyakit DM. Masyarakat diharapkan meningkatkan kemampuan softskill yakni kemampuan komunikasi dan edukasi terkait penyakit DM serta kemampuan hardskill yakni mendeteksi gejala penyakit dan memantau kadar glukosa secara mandiri. Hasil pemeriksaan glukosa menunjukkan 43% responden menunjukkan kadar glukosa tinggi, 57% menunjukkan kadar glukosa normal. Pada pemeriksaan asam urat, 55% responden menunjukkan hasil normal dan 45% menunjukkan hasil tidak normal. Evaluasi dilakukan dengan kuisioner, sebanyak 95% responden memahami langkah mendeteksi dan mencegah DM dengan pola hidup yang sehat dan rutin memantau kadar glukosa atau parameter lain yang berkontribusi seperti asam urat.
Abstract: Degenerative diseases are non-communicable diseases caused by a decline in the function of cells and organs, for example, Diabetes mellitus (DM) caused by genetic factors/unhealthy lifestyles. Therefore, education about DM is very important. The Community Service Program (PKM) activity was carried out in East OKU, South Sumatra. The PKM team consisted of 5 lecturers and 2 students. The activities consisted of counseling on healthy lifestyles and prevention of DM, followed by glucose and uric acid examinations. PKM seeks to increase knowledge about lifestyles that support promotive and preventive efforts against DM. The community is expected to improve soft skills, namely communication and education skills related to DM, and hard skills, namely detecting disease symptoms and monitoring glucose levels independently. The results of the glucose examination showed that 43% of respondents showed high glucose levels, 57% showed normal glucose levels. In the uric acid examination, 55% of respondents showed normal results and 45% showed abnormal results. Evaluation is carried out using a questionnaire, as many as 95% of respondents understood the steps to detect and prevent DM through a healthy lifestyle and regularly monitoring glucose levels or other contributing parameters such as uric acid.
Keywords
Full Text:
DOWNLOAD [PDF]References
Amanda, S., Rosidin, U., & Permana, R. H. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Senam Diabetes Melitus terhadap Pengetahuan Kader Kesehatan Pendahuluan Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit genetik dan terjadi ketika kadar gula dalam darah tidak berada pada nilai seharusnya yang bisa disebabkan karena. Media Karya Kesehatan, 3(2), 162–173.
Christa, S. P., Ulina, S. sari D. E., Lestari, sitepu abdi, Murni, K. tati, Hariati, Studi Keperawatan, P. S., Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, I., Studi Keperawatan, P. D., Kesehatan Deli Husada Deli Tua Jln Sudirman No, I., Pakam, L., & Deli Serdang, K. (2021). Penyuluhan Pengaturan Nutrisi Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 2775–2437. https://doi.org/10.35451/jpk.v1i2.924
Dewi, R., Meisyaroh, M., & Kassaming. (2021). Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Lanjut Usia Tentang Penyakit Degeneratif Di Wilayah Kerja Puskesmas Baranti. Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 8–13.
DeWit, S.C., Stromberg, H.K & Dallred, C. . (2017). Medical-Surgical Nursing: Concepts and Practice (3rd ed) (3rd editio). Elsevier Inc.
Erika, E. (2023). Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Pentingnya Deteksi Dini Diabetes Melitus Melalui Penyuluhan Dan Pengukuran Gula Dan Tekanan Darah. EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(7), 685–697. https://doi.org/10.55681/ejoin.v1i7.1228
Fridalni, N;Guslinda;Minropa, A;Febriyanti; Sapardi, V. . (2020). Jurnal Abdimas Saintika Jurnal Abdimas Saintika.
Frisca, S., & Koerniawan, D. (2022). Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Saat Work From Home (Wfh) Sebagai Deskriptor Risiko Diabetes Mellitus Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Surya Muda, 4(2), 206–219. https://doi.org/10.38102/jsm.v4i2.100
Hardianto, D. (2021). Telaah Komprehensif Diabetes Melitus: Klasifikasi, Gejala, Diagnosis, Pencegahan, Dan Pengobatan. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 7(2), 304–317. https://doi.org/10.29122/jbbi.v7i2.4209
Harding, M. . & K. J. (2019). Lewis’s Medical-Surgical Nursing Assesment and Management of Clinical Problems. Elsevier Inc.
Hazni, R., Gustiawan, R., Zulfian, Z., Lestari, S. M. P., Arania, R., & Sudiadnyani, N. P. (2021). Penyuluhan Diabetes Mellitus Di Puskesmas Brebes. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 4(1), 181–187.
Hinkle, J.L & Cheever, K. . (2014). Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing. Lippincott Williams & Wilkins.
Imelda, S. I. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2018. Scientia Journal, 8(1), 28–39. https://doi.org/10.35141/scj.v8i1.406
Irwansyah, I., & Kasim, I. S. (2021). Indentifikasi Keterkaitan Lifestyle Dengan Risiko Diabetes Melitus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 62–69. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.511
Komariah, K., & Rahayu, S. (2020). Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, Dm, 41–50. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.412
Murtiningsih, M. K., Pandelaki, K., & Sedli, B. P. (2021). Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2. E-CliniC, 9(2), 328. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.32852
Purnama, A., & Sari, N. (2019). Aktivitas Fisik dan Hubungannya dengan Kejadian Diabetes Mellitus. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 2(4), 368–381. https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.213
Rosyid, F. N. ., Hudiawati, D. ., & Kristinawati, B. (2019). Peningkatan pengetahuan dan upaya pencegahan diabetes melitus melalui pendidikan kesehatan. J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 7 (2), 91–94.
Silalahi, L. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal PROMKES, 7(2), 223. https://doi.org/10.20473/jpk.v7.i2.2019.223-232
Standard-of-Care-2023-Copyright-Stamped-Updated-120622. In the Journal of Clinical and Applied Research and Education (2023).
Suiraoka, I. . (2012). Penyakit degeneratif, mengenal, mencegah dan mengurangi faktor resiko 9 penyakit degeneratif.
Sukmadani Rusdi, M. (2020). Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus. Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 2(2), 83–90. https://doi.org/10.37311/jsscr.v2i2.4575
Wu, Q., Gao, Z. J., Yu, X., & Wang, P. (2022). Dietary regulation in health and disease. Signal Transduction and Targeted Therapy, 7(1). https://doi.org/10.1038/s41392-022-01104-w
DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v9i4.32289
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Lusia Sudarmi, Sanny Frisca, Lilik Pranata, Veroneka Yosepfa Windahandayani, Srimiyati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:
________________________________________________________________
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: