EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF UNTUK PENCEGAHAN STUNTING

Faisal Faisal, Tiur Romatua Sitohang, Yusniar Yusniar, Maria Magdalena Saragi, Minton Manalu, Ramlan Ramlan, Ganti Tua Siregar

Abstract


Abstrak: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih kita temui di Indonesia. Pada tahun 2024 Pemerintah Indonesia memiliki target untuk menurunkan gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen. Dampak stunting dapat menimbulkan gangguan perkembangan otak, kecerdasan, masalah pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh, penurunan kemampuan kognitif, kemampuan belajar, menurunnya system imunitas sehingga mudah sakit. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat (Kader posyandu, ibu balita, ibu yang memiliki anak balita) dalam memanfaatkan daun kelor sebagai upaya alternatif untuk pencegahan stunting. Peserta kegiatan sebanyak 40 orang yang terdiri dari kader posyandu, Ibu hamil dan ibu Balita. Metode kegiatan adalah pre test dengan menggunakan 15 butir pertanyaan, ceramah dan dilanjutkan dengan tanya jawab, simulasi pemanfaatan daun kelor, pembagian benih/bibit daun kelordiakhiri dengan post test menggunakan 15 butir pertanyaan. Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan kader, ibu hamil dan ibu balita mayoritas cukup sebanyak 60% dan 40% pengetahuan baik. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan kader, ibu hamil dan ibu balita mengenai stunting dan pemanfaatan daun kelor sebagai upaya alternatif pencegahan stunting.

Abstract: Stunting is a health problem that we still encounter in Indonesia. By 2024 the Indonesian Government has a target to reduce growth failure or stunting by 14 percent. Stunting has an impact on children's cognitive, motor and verbal development which is not optimal. In the future, stunted children have a higher risk of obesity and other diseases. Apart from that, children's learning capacity and performance as well as productivity and work capacity are also not optimal. The aim of this Community Service is to increase community knowledge (Posyandu cadres, mothers of toddlers, mothers of children under five) in using Moringa leaves as an alternative measure to prevent stunting. There were 40 activity participants consisting of posyandu cadres, pregnant women and toddler mothers. The activity method is a lecture followed by questions and answers, a simulation of the use of Moringa leaves, distribution of Moringa leaf seeds. The results of the activity obtained an increase in the knowledge of cadres, the majority of pregnant women and mothers of toddlers had sufficient knowledge of 60% and 40% had good knowledge. Implementation of Community Service Activities is able to increase the knowledge of cadres, pregnant women and mothers of toddlers regarding stunting and the use of Moringa leaves as an alternative measure to prevent stunting.


Keywords


Moringa Leaves; Stunting; Education.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4), 1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617

FIKAR, A. Z. (2019). Kecukupan Gizi Pada Rentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Sebagai Upaya Penanggulanagan dan Pencegahan Stunting di Desa Tenggela. Carbohydrate Polymers, 6(1), 5–10.

Flora, R., Febri, F., Yuliana, I., Sari, D. M., Anna, Y., Tanjung, R., & Nolia, H. (2021). Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Minuman Siap Saji Untuk Pencegahan Stunting di Kecamatan Tuah Negeri. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 4, 2505–2510.

Haryani, S. A. A. P. S. K. (2021). Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 4(1), 30.

Kemenkes. (2022). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021–2022.

Kesehatan, R. K. (2023). Prevalensi Stunting.

Merina, dkk. (2021). Keripik Kelor ( Moringa oleifera ) Sebagai Produk Unggulan Desa Klampokan , Bondowoso , Jawa Timur dalam Mencegah Stunting Kelor ( Moringa Oleifera ) Chips As A Leading Product of Klampokan Village , Bondowoso , West Java in Preventing Stunting. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakatsyarakat, 5(3), 275.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Nurdin, N., Sunandar, & Ariyana. (2022). Olahan Daun Kelor Untuk Perbaikan Status Gizi Balita dalam Upaya Pencegahan Stunting. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(4), 453–459. https://doi.org/10.55123/sehatmas.v1i4.714

Nuzula, F. R. (2025). Hubungan Kejadian Stunting Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Pada Usia 3-5 Tahun Di Desa Rejoagung. Jurnal of Nursing & Helath, 10(1), 95–101.

Pusdatin. (2018). Topik Utama: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia.

Rahayu, T. B., & Nurindahsari, Y. (2018). Peningkatan Status Gizi Balita melalui Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera). Jurnal Kesehatan Madani Medika, 9(2).

Riskesdas. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.

Sari, D. A., & Nurhayati, N. (2022). Edukasi pemanfaatan daun kelor sebagai alternatif pencegahan gizi buruk dan stunting pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Selat Kabupaten Lombok Barat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(2), 1402-1410.

Sitohang, T. R., Saragi, M. M., Yusniar, Faisal, Ramlan, & Manalu, M. (2024). Edukasi “Gizi Seimbang “ Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, 15(1), 37–48.

Sriyanah, N., Syaiful, Efendi, S., Harmawati, Malik, M. Z., & Wijaya, I. K. (2022). Edukasi Pemanfaatan Daun Kelor Dalam Pencegahan Stunting Di Desa Alarrae Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Psnpkm, 2(April), 24–27.

SSGI. (2021). Survei Status Gizi Indonesia.

Unicef, & Indonesia. (2021). Situasi Anak di Indonesia: Malnutrisi dan Stunting.

Vinci, A. S., & Bachtiar, A. (2022). Efektivitas Edukasi Mengenai Pencegahan Stunting Kepada Kader: Systematic Literature Review. Jurnal Endurance, 7(1). https://doi.org/10.22216/jen.v7i1.822

Yulianti, E., Meldani, V., Fajar Pangestu, J., Kebidanan, J., & Kemenkes Pontianak, P. (2024). Kejadian Stunting Berdampak Pada Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 36-48 Bulan. Jurnal Pendidikan, Sosial, Humaniora, Dan Kesehatan, 3(2), 11–16.




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v9i5.34610

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Faisal, Tiur Romatua Sitohang, Yusniar, Maria Magdalena Saragi, Minton Manalu, Ramlan, Ganti Tua Siregar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: