PELATIHAN KADER DAN KARANG TARUNA DALAM MENGOLAH MPASI PENCEGAH STUNTING BERBAHAN DASAR DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) MENJADI OLAHAN PUDING

Lusyta Puri Ardhiyanti, Marina Ery Setiyawati, Fitri Angraeni

Abstract


Abstrak: Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak serta kualitas sumber daya manusia di masa depan. Intervensi pencegahan dapat dilakukan melalui pendidikan gizi dengan memanfaatkan makanan lokal yang tersedia, seperti daun kelor (Moringa oleifera), yang kaya akan nutrisi penting. Pemilihan daun kelor didasarkan pada kandungan gizinya yang tinggi dan sebanding dengan sumber pangan bergizi lainnya, namun relatif mudah diperoleh, berbiaya rendah, serta dapat ditanam di berbagai kondisi lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait manfaat daun kelor dalam pencegahan stunting, sekaligus memperkenalkan produk olahan, termasuk puding daun kelor, sebagai alternatif makanan pendamping ASI (MPASI). Metode edukasi yang digunakan adalah ceramah dengan penyampaian materi interaktif, yang melibatkan 11 peserta yang terdiri atas tokoh masyarakat, pemuda karang taruna, dan kader kesehatan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 24,4% mengenai manfaat daun kelor dalam pencegahan stunting. Sebagai langkah keberlanjutan, kegiatan ditutup dengan penanaman pohon kelor di kantor kecamatan dan lingkungan RW. Upaya ini diharapkan mampu mendukung kemandirian masyarakat dalam memperoleh bahan baku lokal untuk diolah menjadi berbagai variasi makanan pendamping ASI (MPASI) berbahan dasar kelor. Dengan demikian, keluarga yang memiliki balita dapat secara berkelanjutan memanfaatkan kelor sebagai sumber gizi tambahan dalam upaya pencegahan stunting di lingkungannya.

Abstract: Stunting remains a public health problem that hinders the growth and development of children and the quality of human resources in the future. Preventive interventions can be carried out through nutrition education by utilizing locally available foods, such as moringa leaves (Moringa oleifera), which are rich in essential nutrients. Moringa oleifera were chosen because they are highly nutritious and comparable to other nutritious food sources, yet relatively easy to obtain, inexpensive, and can be grown in a variety of environmental conditions. This community service activity aims to increase understanding of the benefits of moringa leaves in preventing stunting, while also introducing processed products, including moringa leaf pudding, as an alternative complementary food to breast milk (MPASI). The educational method used was a lecture with interactive material delivery, involving 11 participants consisting of community leaders, Karang Taruna youth, and health workers. Evaluation was conducted using pre-test and post-test questionnaires.The results of the activity showed a 24.4% increase in participants' understanding of the benefits of moringa leaves in preventing stunting. As a sustainable measure, the activity concluded with the planting of moringa trees at the sub-district office and in the neighborhood. This effort is expected to support the community's independence in obtaining local raw materials to be processed into various types of moringa-based complementary foods for infants. Thus, families with toddlers can continuously utilize moringa as an additional source of nutrition in their efforts to prevent stunting in their neighborhood.


Keywords


Cadres; Youth Organizations; Complementary Feeding; Stunting; Moringa Oleifera.

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Alamsyah, A. G., Sari, P. M., Hidayati, C., Pradhana, P., Lestari, Z., & Indra, A. P. (2022). Pemanfaatan Ekstrak Daun Kelor (Moeringacae Olievera) Sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Balita di Desa Cinta Raktay Percut Sei Tuan. Modeling: Jurnal Program Studi PGMI, 9(4), 39–47.

Antika, R., Kustina, L., Karlina, T., Verosa, N., & Indriyani, M. (2024). Edukasi Pemanfaatan Daun Kelor Bagi Pencegahan Stunting di Desa Jatireja. Lentera Pengabdian, 2(03), 275–281. https://doi.org/10.59422/lp.v2i03.494

Awanis, S., Natasya, S. A., Sari, A., Lubis, S., & Ramdhan, Z. (2024). Pembuatan Puding Daun Kelor Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Kuta Baru. Jurnal Bakti Nusantara, 1(1), 25–30.

Dinas Kesehatan Kota Depok. (2024). Dua Intervensi Untuk Turunkan Stunting di Kota Depok. https://dinkes.depok.go.id/User/news/dua-intervensi-untuk-turunkan-stunting-di-kota-depok#:~:text=Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI,persen atau 3%2C377 balita stunting

Ellayuni Nur Fadila, Yesi Mariska, Adrian Rizky Rahmawan, Ade Galih Putra Ashari, Hamdan Mustameer, & Zainal Abidin Achmad. (2023). Sosialisasi Pembuatan Puding Daun Kelor (DAUKEL) Di Desa Rukma Jaya. SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 3(4), 148–156. https://doi.org/10.56910/safari.v3i4.916

Haidar, D. A., & Hutama, F. S. (2016). Persepsi masyarakat jawa terhadap tumbuhan kelor di kecamatan ambulu jember. Seminar Nasional Pendidikan, 1, 1–31. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/5829/4327

Indrasari, F., & Husna, A. (2023). Efektivitas Edukasi Gizi terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Stunting pada Ibu yang Memiliki Balita Berisiko Stunting. Jurnal Jurmakemas, 3(1), 11–19.

Kampina, E., Dwi Sartika, F., & Sahputra, H. (2024). Inovasi Puding Daun Kelor Sebagai Langkah Cegah Stunting Bersama Mahasiswa KKN unit 82 UIN Sumatera Utara. Hery Sahputra Journal of Human And Education, 4(5), 503–506.

Kementerian Kesehatan RI. (2024). Setiap dari Kita Dapat Berperan Besar dalam Mencegah Stunting pada Anak! Kementerian Kesehatan RI. https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-mencegah-stunting-pada-anak#:~:text=Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan,%2C6%25 pada tahun 2022

Kementerian Sekretariat Negara. (2025). Prevalensi Stunting Indonesia Turun ke 19,8%. https://stunting.go.id/prevalensi-stunting-indonesia-turun-ke-198/

Maharani, S. D. S., Wulandari, S. R., & Melina, F. (2018). Hubungan Antara Kejadian Stunting Dengan Perkembangan Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Posyandu Kricak Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(1), 37–46. https://doi.org/10.35952/jik.v7i1.118

Moedjiherwati, T., Octavianti, M., Handriati, A., & Handayani, B. (2023). Pemanfaatan Daun Kelor bagi Pencegahan Stunting di Desa Surianeun Kabupaten Pandeglang. Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakatr, 3(1), 8–4. http://seandanan.fisip.unila.ac.id/index.php/seandanan/

Muchtar, F., Rejeki, S., Elvira, I., & Hastian, H. (2023). Edukasi Pengenalan Stunting Pada Remaja Putri. Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi, 2(2), 138–144. https://doi.org/10.34312/ljpmt.v2i2.21400

Muliawati, D., & Sulistyawati, N. (2019). Pemberian Ekstrak Moringa Oleifera Sebagai Upaya Preventif Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 10(2), 123–131. https://doi.org/10.36569/jmm.v10i2.81

Mulyani, Y., & Ariani, A. (2024). Efektivitas Edukasi Leafleat Dan Pmt Puding Daun Kelor Terhadap Motivasi Kader Dalam Pencegahan Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(2), 244–251. https://doi.org/10.52657/jik.v13i2.2425

Nugroho, Y. E., Susanti, S., Rochmah, N. N., & Sarwa, S. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi dalam Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting di Desa Bunton. IJCOSIN: Indonesian Journal of Community Service and Innovation, 3(2), 58–63. https://doi.org/10.20895/ijcosin.v3i2.1186

Nurdin, M. S., Imam, A., Thahir, A., & Hadju, V. (2018). Supplementations on Pregnant Women and the Potential of Moringa Oleifera Supplement to Prevent Adverse Pregnancy Outcome. International Journal of Science and Healthcare Research, 3(1), 71. www.ijshr.com

Rusmiati, D., & Hastono, S. P. (2015). Sikap Remaja terhadap Keperawanan dan Perilaku Seksual dalam Berpacaran. Kesmas: National Public Health Journal, 10(1), 29. https://doi.org/10.21109/kesmas.v10i1.815

Santika, G. D., Syavira, A. A., Allysa, P. D., Farchanulhady, R. U., & Satrio Thoriq Shenny. (2025). Efektivitas Edukasi Daun Kelor terhadap Pengetahuan Gizi dan Pencegahan Stunting di Desa Klatakan. Room of Civil Society Development, 4(2), 370–380. https://doi.org/10.59110/rcsd.453

Sarifudin, B. A., & Rame, M. M. T. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting Melalui Sosialisasi Dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Kelor. Majalah Cendekia Mengabdi, 1(4), 235–241. https://doi.org/10.63004/mcm.v1i4.260

Suprojo, B., & Leri, L. (2025). Revitalisasi Daun Kelor : Implementasi Pelatihan Pengolahan Daun Kelor untuk Pengurangan Prevalensi Stunting. Yumary : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4), 761–769.

WHO. (2025). Joint child malnutrition estimates. World Health Organization. https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/joint-child-malnutrition-estimates-unicef-who-wb

Yuliantini, E., Kamsiah, K., Maigoda, T. C., & Ahmad, A. (2022). Asupan makanan dengan kejadian stunting pada keluarga nelayan di Kota Bengkulu. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(1), 79. https://doi.org/10.30867/action.v7i1.579




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v9i6.35361

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Lusyta Puri Ardhiyanti, Marina Ery Setiyawati, Fitri Angraeni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: