STRATEGI DAKWAH ISLAM DI EROPA: PENGALAMAN MUHAMMADIYAH CABANG ISTIMEWA JERMAN RAYA

Ridho Al-Hamdi, Indar Surahmat

Abstract


Abstrak: Dakwah Islam di kawasan negara-negara mayoritas Kristiani seperti di Eropa tidaklah mudah mengingat tantangan yang kompleks. Namun demikian, potensi pemuda-pemudi Islam Indonesia yang tinggal di Jerman harus dioptimalkan untuk program pendampingan dakwah Islam terutama terhadap anggota Muhammadiyah dan warga Muslim Indonesia di Jerman maupun pribumi Jerman. Tujuan pengabdian ini adalah mensyiarkan dakwah Islam Berkemajuan ke masyarakat Eropa dan memperkuat kualitas pemahaman keislaman dan ideologi Muhammadiyah bagi anggota dan kader Muhammadiyah yang tinggal di Jerman Raya. Metode pelaksanaan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah penyelenggaraan Baitul Arqam bagi anggota dan pengurus Muhammadiyah Jerman Raya; dan penyelenggaraan forum pengajian secara daring melalui Pengajian Online Uni-Eropa (PENNA). Hasil kegiatan ini menunjukkan, bahwa peserta yang hadir dalam program PENNA meningkat dari waktu ke waktu serta tingginya antisiasme mereka dalam merespon topik yang dibahas. Selain itu, tingkat pemahaman keislaman dan kemuhammadiyahan anggota dan kader Muhammadiyah Jerman Raya semakin baik dari 55% menjadi 85% dengan bukti bahwa mereka membutukan kajian lanjutan tentang Kemuhammadiyahan yang dilakukan secara rutin.

Abstract: It is not easy to conduct an Islamic da’wa in most Christian countries like Europe. Nevertheless, the existence of Indonesian young Muslim generations in Germany should be maximized to succeed such a da’wa mainly for Muhammadiyah’s members and Indonesian Muslims who stay in Germany including German indigenous people. This program is aimed to disseminate the da’wa of Islam Berkemajuan (Islam with progress) to European society and to strengthen a good understanding of Islam and Muhammadiyah ideology for Muhammadiyah’s members and cadres who living in Germany and its surroundings. To reach such an objective, this program organizes a Baitul Arqam (BA) training for members and functionaries of Muhammadiyah Special Branch in Great Germany and virtual Islamic teachings namely Pengajian Online Uni-Eropa (PENNA). The finding demonstrates that participants who joined the PENNA are enthusiastic in responding to the discussed topics. In addition to that, participants of BA have a good understanding on the topic related to Islam and Muhammadiyah issues. They even ask to organize a routine meeting to discuss those issues after this program.


Keywords


Islamic Teaching; Baitul Arqam; Muhammadiyah in Germany; Muhammadiyah Special Branch in Great Germany; Europe

Full Text:

DOWNLOAD [PDF]

References


Al-Hamdi, R. (2015). Tren Islam dunia dan peluang internasionalisasi Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah.

Al-Hamdi, R. (2016). Gerakan Neo-Nazi di Jerman. Republika.

Alfiah, N. I. (2015). Perkembangan Muslim di Eropa (world civilization vs local culture): Kebijakan pemerintah Perancis dalam menekan pertumbuhan Muslim. Public Corner, 10(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24929/fisip.v8i2.222

Aliyudin. (2008). Sketsa dakwah Islam di Eropa. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 4(11), 1–26. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/idajhs.v4i11.382

Berger, H. (2015). Analysis: The concept of Islamophobia in Europe. ufppc.org

aDanarto, A. (2021). Tatakelola Keorganisasian di Muhammadiyah. Makalah ini disampaikan pada Pelatihan Baitul Arqam PCIM Jerman Raya tanggal 20 Maret 2021 via daring Zoom. Dokumen tidak dipublikasikan.

DW. (2021). Muslims in Germany: Religion not a good gauge of integration. DW. https://www.dw.com/en/muslims-in-germany-religion-not-a-good-gauge-of-integration/a-57365668

Faridah, Syamsul, H., & Asriadi. (2021). Analisis perkembangan Islam di Perancis. Retorika: Jurnal Kajian Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 3(1), 28–43.

GoetheInstitute. (2021). Muslim in Germany. Goethe Institute. https://www.goethe.de/ins/id/en/kul/ges/mid.html

Hadjid. (2018). Pelajaran Kiai Haji Ahmad Dahlan: 7 Falsafah dan 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an. Suara Muhammadiyah.

Ilyas, H. (2018). Fikih Akbar: Prinsip-prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil ’Alamin. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Ilyas, H. (2021). Paham Agama Menurut Muhammadiyah: Mahzab Ashaliyah Berkemajuan. Makalah ini disampaikan pada Pelatihan Baitul Arqam PCIM Jerman Raya tanggal 28 Maret 2021 via daring Zoom. Dokumen tidak dipublikasikan.

Ley, M. (2015). The Islamization in Europe: No, I do not have visions. Die Presse.

Muttaqin, A. (2021). Kontekstualisasi 7 falsafah ajaran KH Ahmad Dahlan. Suara Muhammadiyah, 45–47.

Napitupulu, D. S., & Fahmi, S. (2020). Pendidikan Islam Muslim minoritas: Kasus di Eropa Barat. Belajea: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 37–50.

Nashir, H. (2001). Idelogi Gerakan Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah.

Nashir, H. (2021). Haedar Nashir: Tanpa Ideologi, Muhammadiyah Hanyalah Kerumunan. Suara Muhammadiyah. https://muhammadiyah.or.id/haedar-nashir-tanpa-ideologi-muhammadiyah-hanyalah-kerumunan/

Pew Research Center. (2017). The growth of Germany’s Muslim population. Pew Research Center. https://pewforum.org/essay/the-growth-of-germanys-muslim-population/

Republika. (2009). Strategi dakwah Islam di Eropa. Republika. https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/09/05/07/48684-strategi-dakwah-islam-di-eropa

Setiawan, B. (2021). Mempelajari Tujuh Falsafah Kehidupan KH Ahmad Dahlan. Makalah ini disampaikan pada Pengajian Kader PRM Tamantirto Selatan Kasihan Bantul pada 21 November 2021 di Masjid Al Hikmah Kembaran Kasihan Bantul Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6173

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Ridho Al-Hamdi, Indar Surahmat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) p-ISSN 2598-8158 & e-ISSN 2614-5758
Email: [email protected]

________________________________________________________________

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) already indexing:

      

         

 

________________________________________________________________ 

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) OFFICE: